Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IPW dan Warga Dayak Tuntut Pengungkapan Dalang Pembunuhan di Paser

Suasana rumah duka warga korban pembunuhan di Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam. Kabupaten Paser. (Dok. Warga Muara Langon)

Balikpapan, IDN Times - Insiden tragis yang menewaskan Rusel (60), warga Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser pada Jumat (15/11/2024), memicu reaksi luas dari masyarakat adat Dayak di Kalimantan Timur (Kaltim).

Rusel diduga menjadi korban pembunuhan berencana oleh orang tak dikenal (OTK).

“Hari ini, rekan-rekan Dayak dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat berkumpul untuk menunjukkan solidaritas atas apa yang menimpa saudara-saudara kami di Muara Kate,” ujar Mei Christy, tokoh perempuan adat Dayak, Sabtu (16/11/2024).

1. Yakin pembunuhan sudah direncanakan

Anson alias Ansouka, selamat dari maut. (Dok. Warga Muara Langon)

Mei meyakini insiden ini erat kaitannya dengan protes warga terhadap aktivitas hauling batu bara di wilayah tersebut. Ia menyebut penolakan warga telah berlangsung lama, tetapi tidak mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.

“Kami mendesak polisi untuk tidak hanya menangkap pelaku pembunuhan, tetapi juga mengungkap dalang di balik aksi ini. Kami yakin ini adalah pembunuhan berencana,” tegas Mei.

Menurutnya, truk pengangkut batu bara yang melintas di kawasan tersebut kerap menyebabkan kecelakaan dan membahayakan warga. Penolakan ini, kata Mei, adalah bentuk perjuangan warga sejak awal tahun, tetapi tidak direspons dengan solusi konkret oleh pemerintah maupun aparat.

2. IPW mendesak polisi mengusut tuntas kasus pembunuhan ini

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. (IDN Times/Erik Alfian)

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, juga meminta Polda Kaltim untuk mengusut tuntas kasus ini, termasuk kemungkinan keterlibatan aktor intelektual.

“Kasus ini harus diungkap secara menyeluruh, apakah ada keterkaitan dengan protes warga terhadap jalan tambang. Ini bukan sekadar insiden biasa, melainkan pembunuhan berencana,” katanya. 

Ia menambahkan, tidak ada indikasi perampokan karena tidak ada barang berharga yang diambil. “Tidak mungkin warga tiba-tiba diserang tanpa alasan, apalagi ini tidak melibatkan motif pencurian,” ujarnya.

3. Kronologis penyerangan terhadap warga

Ansouka tergeletak di teras rumah sesaat setelah mendapat serangan dari OTK, Jumat (15/11/2024). (Dok. Warga Muara Langon)

Serangan terhadap warga Dusun Muara Kate terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 05.00 WITA. Dua korban menjadi sasaran penyerangan, yaitu Rusel yang meninggal dunia dan Ansouka (55) yang mengalami luka berat. Kedua korban menderita luka bacok di bagian leher.

Salah seorang saksi, Warta Linus, menjelaskan bahwa penyerangan terjadi ketika warga sedang tertidur di posko "Masyarakat Stop Hauling Batu Bara."

“Tidak ada yang melihat langsung saat penyerangan karena mereka semua tertidur. Mereka baru terbangun setelah mendengar teriakan minta tolong dari salah satu korban,” kata Warta.

Masyarakat adat Dayak menuntut keadilan dan perlindungan hukum atas kasus ini. Mereka meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan mengusut dalang di balik pembunuhan ini, termasuk kemungkinan adanya keterkaitan dengan konflik jalan tambang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us