Jahe Balikpapan Diteliti untuk Jadi Obat Penangkal Virus Corona
Balikpapan, IDN Times - Virus corona atau COVID -19 yang dikategorikan sebagai pandemi oleh WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia, dan menyebabkan ribuan orang di seluruh penjuru dunia meninggal dunia, seolah menjadi teror bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Salah satu kunci agar terbebas dari virus corona adalah selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Salah satu herbal yang sering digunakan masyarakat untuk menghangatkan badan, dan menyehatkan adalah jahe.
Kota Balikpapan memiliki tanaman endemik yaitu jahe Balikpapan atau nama latinnya Etlingera balikpapanensis. Jahe raksasa ini sedang diteliti khasiatnya yang diyakini bermanfaat untuk menangkal virus corona.
1. Jahe balikpapan dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, jahe Balikpapan ini berpotensi obat penangkal virus corona karena mengandung beberapa khasiat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
“Dibandingkan jahe lainnya, jahe Balikpapan memiliki kandungan terbaik sehingga berpotensi untuk diolah sebagai obat penangkal virus corona,” kata Rizal ketika menyampaikan sambutannya di kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Balikpapan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (16/3).
2. Melibatkan peneliti dari Universitas Airlangga
Rizal menjelaskan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti molekul hayati dari Universitas Airlangga diketahui bahwa jahe balikpapan memiliki kandungan yang diperkirakan dapat menjadi bahan untuk obat penangkal virus corona.
Menurut Rizal, hasil penelitian mengenai jahe Balikpapan ini akan disampaikan ke pemerintah pusat untuk membantu upaya pemerintah menangani penyebaran virus corona yang semakin meluas di beberapa daerah di Indonesia
3. Jahe Balikpapan hanya ada di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain
Jahe Balikpapan merupakan tanaman khas Kota Balikpapan yang baru ditemukan tumbuh di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain. Tinggi tanaman jahe raksasa ini bisa mencapai 2 meter.
Jahe Balikpapan ini baru ditemukan pada tahun 2006 oleh Axel Dalberg Poulsen seorang ahli botani asal Denmark. Tidak hanya untuk menangkal virus corona, jahe Balikpapan juga diteliti untuk obat kanker dan diabetes.
