Paser, IDN Times - Ambruknya Jembatan Busui di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser melumpuhkan arus transportasi dua provinsi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Insiden ini terjadi pada Kamis (16/1/2025) dini hari, akibat tabrakan truk tangki semen kapsul berkapasitas 30 ton. PT Kideco Jaya Agung pun menawarkan alternatif sementara guna mengatasi persoalan lumpuhnya arus transportasi jalur Kaltim dan Kalsel ini.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Kideco Jaya Agung, Ikhsan Alman Latif, menyampaikan keprihatinannya dan menegaskan komitmen perusahaan untuk membantu penanganan darurat. PT Kideco segera menurunkan Regu Tanggap Darurat (RTD) guna membantu evakuasi korban serta menyediakan solusi sementara berupa jalan alternatif menggunakan jalan hauling Kideco.
“Kami turut prihatin atas kejadian ini dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan instansi terkait serta pihak-pihak lain dalam menangani dampak dari musibah ini,” ujar Ikhsan dalam keterangan tertulisnya.
Jalan hauling Kideco kini difungsikan sebagai jalur alternatif sementara, namun hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil dengan maksimal roda 10, khusus untuk distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).
Ikhsan mengimbau pengguna jalan alternatif untuk mematuhi prosedur yang ditetapkan, termasuk batas kecepatan dan arahan dari petugas lapangan demi memastikan keselamatan selama melintas.
“Kami mengutamakan prinsip keselamatan dalam pengoperasian jalan alternatif ini. Kami mohon kerja sama seluruh pengguna untuk mengikuti aturan yang berlaku,” tambahnya.
Dengan dibukanya jalan hauling Kideco sebagai jalur alternatif, diharapkan mobilitas masyarakat tetap terjaga, terutama di tingkat kabupaten. Langkah ini juga diambil untuk meminimalkan dampak ekonomi akibat terputusnya jalur transportasi utama.
“Kami berharap jalan alternatif ini bisa membantu masyarakat mengatasi kesulitan hingga jembatan selesai diperbaiki oleh pemerintah,” tutup Ikhsan.