Kapal Ponton Hantam Dua Rumah Warga di Kutai Kartanegara

02 Mei 2025, 15:26 WIB

Sikin, salah satu pemilik rumah yang jadi korban tabrakan ponton di Sungai Mahakam, Jumat (2/5/20250). (Dok. Istimewa)

Kutai Kartanegara, IDN Times – Dua rumah warga di RT 08, Jalan AM Sangaji, Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengalami kerusakan cukup parah usai dihantam kapal ponton pada Jumat pagi (2/5/2025). Insiden terjadi sekitar pukul 07.00 WITA, ketika kawasan tersebut diselimuti kabut tebal.

Salah satu pemilik rumah, Sikin, menceritakan detik-detik kejadian. Saat itu, ia sedang bersiap membuka usaha laundry miliknya yang berada di Jalan AM Sangaji. Ketika menoleh ke arah sungai, ia dikejutkan oleh kemunculan kapal ponton yang melaju tanpa kendali ke arah rumahnya.

"Saya langsung teriak memperingatkan warga dan awak kapal, lalu menyelamatkan diri," ungkap Sikin.

1. Diduga menghindari kapal lain

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan akibat ditabrak ponton di Sungai Mahakam, Kukar, Jumat (2/5/2025). (Dok. Istimewa)

Hanya dalam hitungan satu menit setelah ia melihat kapal tersebut, bagian belakang rumahnya sudah dihantam. Tak hanya bangunan, keramba ikan miliknya juga hancur.

Rumah tetangganya yang menjalankan usaha kuliner nasi goreng turut mengalami kerusakan, termasuk pada bagian atap.

“Katanya kapal itu menghindari kapal lain karena kabut tebal,” tambahnya.

2. Kerugian masih dihitung

Kerugian akibat insiden ponton menabrak rumah warga ini masih dihitung. (Dok. Istimewa)

Akibat insiden ini, kedua rumah yang mayoritas berbahan dasar kayu ulin mengalami kerusakan cukup serius. Aktivitas usaha pun terpaksa dihentikan sementara, menimbulkan kerugian materi yang belum dapat ditaksir.

Saat ini, pihak korban tengah melakukan proses mediasi dengan perusahaan pemilik kapal dan pihak kepolisian.

3. Perusahaan siap tanggung jawab

Tangkapan layar detik-detik saat ponton menabrak rumah warga di Sungai Mahakam, Kukar, Jumat (2/5/2025) pagi. (Dok. Istimewa)

Kepala Operasional PT Kurnia Lintas Samudera, Herlinur, menyatakan bahwa perusahaan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

“Kapal kami senggolan dengan kapal lain karena kabut dan arus deras, serta angin kencang, lalu tali tambat ke tongkang putus. Kami akan mengikuti proses dari kepolisian dan menunggu daftar kerugian dari korban,” jelas Herlinur.

Menurutnya, kondisi cuaca yang buruk—kabut tebal, angin kencang dan arus deras menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan. Pihak perusahaan berkomitmen menyelesaikan permasalahan ini secara damai dan secepat mungkin.