KNKT Mulai Investigasi Kecelakaan KMP Muchlisa di Teluk Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah tiba di Balikpapan untuk memulai investigasi terhadap Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Muchlisa, yang karam di perairan Teluk Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.
Kepala KSOP Kelas I Balikpapan, Capt Heru Susanto mengatakan tim dari KNKT sudah tiba di Kota Beriman sejak Rabu (7/5/2025) kemarin. Namun, pada tahap awal investigator dari KNKT akan melakukan wawancara dengan para awak KMP Muchlisa yang selamat.
"Hari ini pihak KNKT ingin komunikasi dulu dengan kru KMP Muchlisa yang selamat," kata Heru selepas penyerahan santunan untuk korban KMP Muchlisa di Kantor Jasa Raharja, Balikpapan, Kamis (8/5/2025).
1. Investigasi menyeluruh tunggu bangkai kapal diangkat

Heru menambahkan, investigasi menyeluruh terhadap insiden yang menewaskan dua ABK KMP Muchlisa ini masih harus menunggu bangkai kapal milik PT Sadena Mitra Bahari diangkat dari dasar laut.
"Mereka tidak bisa investigasi karena kapal masih di dasar laut," ujar dia.
2. Kapan bangkai KMP Muchlisa diangkat?

Capt Heru meneruskan KSOP Kelas I Balikpapan masih akan menggelar rapat dengan owner KMP Muchlisa (PT Sadena Mitra Bahari), Pangkalan Utama TNI AL, dan Pertamina untuk membahas rencana pengangkatan kapal.
"Kita belum tahu kapan, rencana kami memang akan rapat untuk membahas rencana pengangkatan kapal," ungkap dia.
3. Kecelakaan KMP Muchlisa tewaskan dua ABK

Sebagai pengingat, KMP Muchlisa dengan rute pelayaran Balikpapan-Penajam Paser Utara tenggelam di perairan Teluk Balikpapan, 200 meter dari daratan PPU, pada Senin (5/5/2025) kemarin. Dalam insiden ini, dua kru kapal, Ilham Suharto (25 tahun) dan Khayu Mutiara Purwati (22 tahun) tewas saat bertugas.
Ilham bertugas sebagai kelasi di KMP Muchlisa. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 13.58 WITA. Jasadnya ditemukan terjebak di dalam dek ekonomi kapal yang tenggelam. Ilham merupakan warga Kompleks Perumahan Nenang Permai, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU).
Korban kedua adalah Khayu Mutiara Purwati (22 tahun). Khayu menjabat sebagai Mualim I (Chief Officer) di KMP Muchlisa. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu, 7 Mei 2025, sekitar pukul 10.32 WITA, di kedalaman 12 meter dekat area car deck kapal. Khayu adalah warga Kelurahan Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan lulusan SMK Wisuda Karya, Kudus.