Mengulik Tugu Jam Tiga Muka, Simbol Persahabatan Pontianak-Belanda

19 Okt 2025, 14:01 WIB

Tugu Jam Tiga Muka peninggalan Belanda. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bakal membangun titik nol Pontianak di kawasan dekat Tugu Jam Tiga Muka atau Jam Juliana Bernhard peninggalan sejarah Belanda di masa pemerintahan Sultan Hamid II.

Sebelumnya diberitakan, Tugu Jam Tiga Muka yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Rahadi Usman Pontianak sempat tertutup rimbunnya pepohonan di sekitar, sehingga warga tak lagi menyadari keberadaan ikon bersejarah tersebut.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebutkan, tugu tersebut merupakan peninggalan sejarah sejak tahun 1947.

1. Bakal dibangun titik nol

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. (IDN Times/Teri).

Edi menegaskan, di dekat Tugu Jam Tiga Muka ini bakal dibangun titik nol Kota Pontianak.

Usai diinformasikan tugu tersebut tertutup rimbunnya rerumputan, Pemkot Pontianak telah melakukan pemangkasan atau pemotongan agar tugu tersebut dapat dilihat para pelintas.

“Itu adalah aset peninggalan sejarah, yang akan saya jadikan titik nol Kota Pontianak,” kata Edi, Minggu (19/10/2025).

2. Simbol persahabatan Pontianak dan Belanda

Pemkot Pontianak revitalisasi Tugu Jam Tiga Muka. (IDN Times/Teri).

Edi juga mengatakan tugu yang juga disebut Jam Juliana Bernhard (JB), simbol persahabatan antara Pontianak dan Belanda itu akan dipercantik dengan ditanami bunga-bunga.

“Tugu itu akan kami tata tamannya seindah mungkin. Kalau siang bagus dengan tanaman bunga-bunga. Kalau malam terang. Akan kita jaga tidak lagi ditutupi pohon, secara visual tetap kelihatan,” paparnya.

3. Upaya Pemkot jaga warisan sejarah

Tugu Jam Tiga Muka peninggalan Belanda. (IDN Times/Teri),

Edi menuturkan, revitalisasi Tugu Jam Tiga Muka merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk menjaga dan menonjolkan warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Pontianak.

Dia bilang, selain tugu tersebut, Kota Pontianak juga banyak cagar budaya bersejarah yang turut mendapat perhatian, seperti Kantor Pos Lama, Masjid Jami Sultan Abdurrahman, Keraton Kadriah, Makam Batu Layang, SDN 14, Kantor Bappeda Lama, dan sejumlah tugu bersejarah lainnya.

“Tidak hanya itu tempat-tempat lain yang ikonik termasuk Kantor Pos Lama dalam proses, tapi ini sudah disewa oleh pihak ketiga. Nanti saya minta dikembalikan ke asal,” tukasnya.