Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pedagang UMKM Terdampak Gas Air Mata, Massa Bakar Pos Polisi di Kalbar

IMG_0822.jpeg
Massa aksi bakar pos polisi Ayani Megamall Pontianak. (IDN Times/istimewa).

Pontianak, IDN Times - Massa aksi di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) memanas saat dipaksa mundur aparat kepolisian dari gedung DPRD Provinsi Kalbar, pada Jumat (29/8/2025), pukul 18.00 WIB. Jalan Ahamad Yani 1, dari depan kantor DPRD Kalbar dipadati demonstran yang memanas karena kecewa dan masih ingin menyampaikan aspirasinya kepada dewan.

Ini adalah hari ke-3 ratusan mahasiswa melakukan aksi demo di gedung DPRD Kalbar menyuarakan 5 tuntutan penting. Massa aksi merasa kecewa dan merasa aspirasinya tidak didengar. Selain pendemo, beberapa pedagang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di depan Universitas Tanjungpura (Untan) juga terkena gas air mata.

"Pedagang UMKM di Untan berhamburan lari karena dicemari gas air mata. Pihak kepolisian sudah tahu tempat kerumunan masyarakat, masih ditembakkan gas air mata. Lari ke masjid pun masih kena," kata salah satu pedagang UMKM, Jumat (29/8/2025) malam.

1. Massa bakar pos polisi Ayani Megamall

IMG_0823.jpeg
Dipaksa mundur, massa aksi bakar pos polisi Ayani Megamall Pontianak. (IDN Times/istimewa).

Polisi menghalau massa mundur di Jalan Ahmad Yani 1 hingga ke area Bundaran Digulist Pontianak. Karena dilempar gas air mata oleh aparat kepolisian, massa mundur ke sepanjang Jalan Ahmad Yani 1 dan menolak bubar.

Hingga akhirnya massa merusak, hingga membakar pos polisi Ayani Megamall Pontianak. Akibat insiden tersebut, pintu Megamall Pontianak ditutup untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Pos polisi dihancurkan, dihancurkan ini," kata salah seorang warga yang merekam video.

2. Pedagang UMKM Untan terdampak gas air mata

IMG_0824.jpeg
Demonstran di Pontianak menolak dibubarkan polisi. (IDN Times/istimewa).

Di area Bundaran Digulist Pontianak, terdapat puluhan pedagang UMKM Untan yang sedang melapakkan dagangannya. Mereka memang berjualan setiap hari, hingga malam hari.

Puluhan pedagang UMKM Untan tersebut terdampak gas air mata yang dilemparkan polisi di Bundaran Digulist Pontianak. Dari pantauan di lapangan, para pedagang UMKM tersebut kecewa dan marah-marah lantaran matanya merasa pedas, dan mual.

3. Lalu lintas sepanjang Ahmad Yani 1 ditutup

IMG_0825.jpeg
Saat massa aksi hendak menghancurkan pos polisi Ayani Megamall Pontianak. (IDN Times/Istimewa).

Hingga saat ini, massa aksi masih memadati Bundaran Digulist Pontianak. Sepanjang jalan Ahmad Yani 1 akhirnya ditutup karena kericuhan yang terjadi. Sejumlah demonstran hingga aparat kepolisian alami luka, hingga sesak nafas dalam peristiwa tersebut.

Pada aksi demo kali ini, massa menuturkan sejumlah tuntutan. Pada aksi demo sebelumnya, aparat kepolisian sempat melayangkan gas air mata kepada demonstran karena kericuhan yang terjadi.

Atas aksi tersebut, demonstran menuntut untuk mencopot Kapolresta terkait represifitas dan terlukanya rekan seperjuangan saat demonstrasi beberapa hari lalu. Tuntutan kedua mereka menolak penghasilan DPR yang melejit. Tuntutan ketiga adalah mereka meminta evaluasi satgas Program Keluarga Harapan (PKH). Lalu tuntutan keempat meminta pemerataan sarana dan prasarana pendidikan di Kalbar yang dirasa belum merata. Dan tuntutan terakhir adalah mengawal 19 juta lapangan pekerjaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us