Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemerintah Optimis di Tengah Penundaan Program Makan Bergizi Gratis

Asisten Bidang Administrasi Umum Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarti. (IDN Times/Fatmawati)

Balikpapan, IDN Times - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, masih tertunda hingga Senin (13/1/2025). Meski begitu, Pemerintah Kota Balikpapan terus mengoordinasikan teknis pelaksanaan program yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto. 

Asisten Bidang Administrasi Umum Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengatakan bahwa persiapan program ini telah memasuki tahap finalisasi, terutama terkait katering penyedia makanan.

"Kabarnya mereka masih menunggu wadah penyajian. Selain itu, semua sudah siap," ujar Dio, sapaan akrabnya, saat ditemui di Balai Kota Balikpapan, Senin (13/1/2025).

1. Dilaksanakan di tujuh sekolah di Balikpapan Selatan

Asisten Bidang Administrasi Umum Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarti. (IDN Times/Fatmawati)

Dio menjelaskan, tiga katering lokal telah ditunjuk untuk melayani program MBG. Pelaksanaannya akan difokuskan di Kecamatan Balikpapan Selatan, mencakup tujuh sekolah penerima manfaat yang sudah ditentukan pemerintah pusat.

"Ada tujuh sekolah, yaitu SD 010, SD 015, SD 016, SMP 18, SMP 26, dan SD Nurul Ilmi (dua sekolah). Total penerima manfaat mencapai 3.335 anak," beber Dio.

Pihaknya menargetkan program ini dapat mulai berjalan bulan ini, seiring dengan kepastian kedatangan peralatan pendukung. "Sosialisasi telah dilakukan pemerintah pusat, dan anggaran awal program ini juga berasal dari pusat," jelasnya.

2. Pemkot siapkan dukungan anggaran daerah

Ilustrasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/1/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Meski anggaran awal berasal dari pusat, Dio menyebutkan bahwa pemerintah daerah juga diminta menyiapkan dukungan anggaran untuk keberlanjutan program. "Kami siap mendukung, tetapi saat ini pelaksanaan awal masih bergantung pada anggaran dari pusat. Kemungkinan daerah akan melanjutkan setelahnya," tambahnya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan telah mendata kebutuhan spesifik siswa, termasuk riwayat alergi anak-anak penerima manfaat. "Setiap pihak memiliki tugas masing-masing. Kami siap melaksanakan sesuai arahan pusat," tegas Dio.

3. Pengawasan kualitas makanan jadi prioritas

Ilustrasi. Siswa menyantap makanan bergizi gratis di SDN 2 Cibungur, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (13/1/2025). (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Salah satu perhatian utama dalam program MBG adalah memastikan asupan gizi sesuai dengan kebutuhan kalori siswa berdasarkan jenjang pendidikan. "Anak usia SD tentu berbeda kebutuhan kalorinya dibandingkan SMP atau SMA. Kami sudah membahas hal ini dengan penyedia jasa katering," terangnya.

Dio memastikan bahwa katering yang ditunjuk telah siap dan memiliki pengalaman dalam mengatur kebutuhan gizi yang berbeda. Meski demikian, pengawasan tetap dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan. "Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memastikan kualitas dan higienitas makanan," katanya.

Dinkes Kota Balikpapan juga telah meninjau langsung lokasi katering untuk memastikan kebersihan, sanitasi, dan kelayakan penyedia. "Alhamdulillah semua syarat telah terpenuhi. Sekarang kami tinggal menunggu wadah penyajian untuk memulai distribusi," tutup Dio.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Esa Fatmawati
SG Wibisono
Esa Fatmawati
EditorEsa Fatmawati
Follow Us