Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Banjarmasin Fokus Atasi Sampah, Adipura Bukan Prioritas Lagi

Sampah pampangan penuhi Sungai Martapura di Banjarmasin.

Banjarmasin, IDN Times – Setelah ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih dua pekan lalu, Banjarmasin diperkirakan tidak akan lagi meraih penghargaan Adipura sebagai kota bersih. Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin kini berfokus mencari solusi efektif untuk mengelola sampah yang dihasilkan warganya.

Pemkot Banjarmasin akan fokus pada persoalan itu. Sementara untuk predikat adipura bukan prioritas bagi mereka saat ini.

1. Fokus atasi masalah sampah

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menegaskan bahwa saat ini fokus utama adalah mengatasi masalah sampah dengan cepat dan tepat. Ia mengakui bahwa meraih kembali Piala Adipura bukan lagi prioritas, mengingat tantangan besar dalam pengelolaan sampah yang sedang dihadapi.

“Saya rasa tidak ada lagi (waktu) untuk memikirkan Adipura, karena tidak Banjarmasin saja, ada 306 daerah yang bernasib sama. Menteri Lingkungan Hidup akan menutup TPA di seluruh Indonesia yang masih menerapkan sistem open dumping,” ungkap Ibnu pada Minggu (16/2/2025).

2. Segera lakukan efesiensi anggaran

Balai Kota Banjarmasin

Kondisi darurat sampah membuat Pemerintah Kota Banjarmasin harus melakukan efisiensi anggaran. Dana dari beberapa kegiatan dialihkan untuk penanganan sampah. Selain itu, kajian mengenai darurat sampah tengah dilakukan agar memungkinkan penggunaan Biaya Tak Terduga (BTT).

“Walau bagaimana pun ini adalah musibah, semua tidak tahu KLH secara dadakan menutup TPA. Kondisi ini kita perlu pergeseran anggaran dan BTT yang sekarang sedang kita kaji,” jelas Ibnu.

3. Ajak warga pilah sampah dari rumah

Kondisi TPS Cemara di Banjarmasin Utara.

Ibnu Sina juga mengajak warga untuk aktif memilah sampah dari rumah. Hingga saat ini, sebanyak 350 ton sampah per hari berhasil dikelola melalui program TPS 3R, Bank Sampah, serta pembuangan ke TPS Banjarbakula di Banjarbaru. Namun, masih ada sekitar 300 ton sampah yang terus menumpuk setiap harinya.

“Tidak ada siapa yang disalahkan, mari kita semua mendukung pilah sampah dari rumah. Musibah ini adalah hikmah agar kita semua bisa mengelola sampahnya sendiri dan kalau tidak, setiap harinya sampah kita akan menumpuk 300 ton,” tutup Ibnu.

Dengan mengalihkan fokus dari penghargaan Adipura ke solusi konkret pengelolaan sampah, diharapkan Banjarmasin dapat mengatasi krisis sampah dengan lebih efektif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Hamdani
Linggauni
EditorLinggauni
Hamdani
EditorHamdani
Follow Us