Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi sejumlah elemen mahasiswa di Kota Balikpapan. (Dok. Maha Sakti)

Balikpapan, IDN Times - Perkembangan media sosial membawa dampak signifikan terhadap gerakan mahasiswa. Tak lagi sekadar turun ke jalan, kini suara kritis mahasiswa sering digaungkan melalui media sosial. Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Balikpapan, Maha Sakti Esa Jaya, menilai, kampanye di medsos telah menjadi tren yang tidak bisa dipandang remeh.

"Dua aksi besar, yakni demo Omnibus Law dan Revisi KUHP, adalah momen ketika kampanye melalui medsos semakin ramai. Tren ini pun terus berlanjut hingga sekarang," ujarnya.

1. Kampanye di medsos punya pengaruh

Ketua Cabang GMNI Balikpapan, Maha Sakti Esa Jaya (Dok. Maha Sakti)

Menurut Maha, pergeseran terjadi dalam cara mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka. Jika sebelumnya aksi turun ke jalan menjadi pilihan utama, kini media sosial menjadi alternatif yang efektif, terutama sejak pandemi Covid-19 melanda.

“Semenjak pandemi, ada pergeseran di mana kampanye-kampanye lewat medsos terbukti memberi dampak signifikan. Hal ini mendorong kami lebih intensif menyuarakan pendapat melalui medsos,” ujar mahasiswa Universitas Balikpapan ini.

Para aktivis kampus kini menggunakan media sosial dengan berbagai bentuk kampanye, mulai dari desain grafis sederhana hingga video pendek. “Kampanye melalui medsos ini cukup efektif karena dapat langsung memengaruhi persepsi publik,” ungkap Maha.

2. Aktif di medsos tapi tak lupa turun ke jalan

Editorial Team

Tonton lebih seru di