Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelaku premanisme di Kaltim yang berhasil ditangkap selama pelaksanaan Operasi Pekat Mahakam 2025. (Dok. Istimewa)

Balikpapan, IDN Times – Polda Kalimantan Timur bersama jajaran Polres menggelar Operasi Pekat Mahakam 2025 selama periode 1 hingga 21 Mei. Operasi yang menyasar berbagai bentuk kejahatan jalanan dan penyakit masyarakat ini berhasil mengungkap 91 kasus premanisme di seluruh wilayah Kaltim. Dari hasil operasi, sebanyak 135 tersangka berhasil diamankan.

Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, menegaskan bahwa operasi ini merupakan langkah tegas untuk menindak aksi-aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

“Fokus utama kami adalah penindakan terhadap pelaku premanisme seperti pemerasan, pungutan liar, penganiayaan, hingga pencurian. Ini bagian dari komitmen kami untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” ujar Endar, Jumat (23/5/2025).

1. Kasus tertinggi di Samarinda

Kapolda Kaltim Irjen Endar Priantoro memimpin rilis pengungkapan kasus premanisme sepanjang pelaksanaan Operasi Pekat Mahakam 2025. (Dok. Istimewa)

Samarinda menjadi kota dengan jumlah kasus tertinggi dalam operasi ini, dengan total 32 kasus. Disusul Balikpapan sebanyak 14 kasus, dan Kutai Kartanegara (Kukar) sebanyak 8 kasus.

Jenis kejahatan yang ditangani beragam, mulai dari pencurian yang mendominasi dengan 33 kasus, pengancaman sebanyak 19 kasus, penganiayaan 17 kasus, pemerasan 9 kasus, perbuatan tidak menyenangkan 6 kasus, pengeroyokan 5 kasus, hingga pungutan liar sebanyak 2 kasus.

2. Barang bukti yang disita

Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan kepolisian sepanjang pelaksanaan Operasi Pekat Mahakam 2025. (Dok. Istimewa)

Endara menambahkan dalam penanganan kasus-kasus tersebut, petugas juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang cukup mencolok.

Di antaranya terdapat 41 bilah senjata tajam, uang tunai senilai Rp318 juta, lima unit kendaraan roda empat, dua belas unit sepeda motor, tujuh unit laptop, dan tiga belas unit handphone.

3. Minta masyarakat melapor

Kapolda Kaltim Irjen Endar Priantoro. (Dok. Istimewa)

Kapolda memastikan bahwa operasi seperti ini akan terus digelar secara berkala sebagai bentuk konsistensi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dirinya juga berpesan kepada masyarakat untuk tak ragu melapor jika menemui ada aksi premanisme.

“Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku premanisme. Masyarakat harus merasa aman dan nyaman di ruang publik. Itulah tujuan utama operasi ini,” tegasnya.

Editorial Team