Siap-Siap Didata! Ribuan Warga IKN Segera Disambangi Petugas

- 840 Petugas Pendataan Lapangan (PPL) dikerahkan oleh Otorita IKN untuk melakukan pemetaan penduduk IKN mulai 1 Juli hingga 31 Juli 2025.
- Data primer hasil pendataan akan digunakan oleh Otorita IKN untuk merumuskan kebijakan pembangunan IKN.
- Petugas yang terlatih berasal dari wilayah deliniasi IKN, Balikpapan, Samarinda, pegawai BPS Kaltim, Kukar, PPU, dan mahasiswa.
Penajam, IDN Times – Sebanyak 840 Petugas Pendataan Lapangan (PPL) siap diterjunkan untuk melakukan pemetaan penduduk di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Para petugas ini telah mengikuti pelatihan intensif selama tiga hari yang digelar oleh Otorita IKN bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, pada Kamis (19/6/2025). Penutupan pelatihan dilaksanakan Rabu (25/6/2025) sore oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan serius. Semoga pendataan yang akan dimulai 1 Juli mendatang dapat berjalan lancar dan menghasilkan data yang valid,” ujar Alimuddin.
1. Kemampuan komunikasi pada masyarakat

Menurutnya, kunci keberhasilan pendataan terletak pada kemampuan komunikasi petugas dengan masyarakat. Selain itu, pemahaman terhadap kondisi wilayah juga penting agar pendataan berjalan efektif.
“Saya mengikuti langsung pelatihan di tiap kelas. Pendataan ini bukan pekerjaan mudah, butuh konsentrasi tinggi,” tegasnya.
Ia menambahkan, hasil pendataan ini akan menjadi data primer yang digunakan Otorita IKN untuk merancang kebijakan pembangunan berkelanjutan di kawasan ibu kota baru.
“Terima kasih kepada BPS pusat dan Kaltim, serta pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara yang telah mendukung terwujudnya data faktual dan aktual di IKN,” tutupnya.
2. Pelatihan digelar selama tiga hari

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa pelatihan berlangsung selama tiga hari efektif dengan total 23 jam pelajaran. Peserta dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama diikuti 334 peserta pada 19–21 Juni 2025, dan gelombang kedua sebanyak 506 peserta pada 23–25 Juni 2025.
“Total ada 840 petugas yang telah dilatih, terdiri dari PPL, Pengawas Sensus (PMS), Koordinator Lapangan (Korlap), serta empat petugas tambahan yang direkrut,” jelas Yusniar.
Petugas-petugas ini berasal dari wilayah deliniasi IKN, termasuk Balikpapan, Samarinda, serta pegawai BPS dan mahasiswa dari Kaltim, Kukar, dan PPU.
Ia mengimbau agar para petugas menyiapkan perangkat ponsel dengan kapasitas memori cukup, agar aplikasi Fasih yang digunakan untuk pengumpulan data bisa berjalan optimal. “Materi pelatihan cukup padat, jadi peserta juga harus belajar secara mandiri,” ujarnya.
3. Petugas siap bertugas di lapangan

Salah satu peserta, Maria Safrianti dari Kelurahan Sungai Merdeka, Samboja, mengaku antusias mengikuti pelatihan dan siap menjalankan tugas. “Saya targetkan bisa mendata 70 responden,” katanya kepada IDN Times.
Senada, Rifqi dari Desa Batuah, Loa Janan, menyebut pelatihan ini memberi pengalaman baru dan kesempatan bertemu banyak rekan baru. “Target saya 60 responden,” ujarnya.
Sementara itu, Surani dari Desa Karang Jinawi, Sepaku, yang pernah menjadi petugas sensus pada 2020, menyatakan pendataan kali ini terasa lebih menantang karena dilakukan di wilayah IKN.
“Di desa kami ada sekitar 300 kepala keluarga. Dengan enam PPL bertugas, saya optimistis target bisa tercapai dalam sebulan,” ungkapnya.