Tikus Bikin "Pusing" di IKN, Otorita Lakukan Pengendalian Massal

Penajam, IDN Times - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bergerak cepat mengendalikan populasi tikus yang mulai menyebar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Hewan pengerat ini tidak hanya ditemukan di rumah susun aparatur sipil negara (ASN), tetapi juga mulai menjalar ke area publik lainnya.
Menanggapi situasi tersebut, Otorita IKN menggandeng Balai Karantina Kesehatan Kelas I Kementerian Kesehatan Kota Balikpapan untuk melakukan pengendalian aktif. Langkah yang diambil meliputi pemasangan perangkap hingga penebaran racun tikus.
"Kami akui memang ada tikus. Karena itu, bersama Balai Karantina Kesehatan, kami melakukan pengendalian di rusun ASN dan sejumlah kawasan lain," kata Direktur Pelayanan Dasar, Suwito, Rabu (9/4/2025) di Sepaku.
1. Spesies tikus rumah bersifat omnivora

Selain penanganan langsung, pihaknya juga melakukan penelitian untuk mengidentifikasi spesies tikus yang muncul. Hasilnya, tikus yang ditemukan merupakan jenis rattus tanezumi, atau tikus rumah, yang umumnya hidup berdampingan dengan manusia.
"Selama ada manusia, tikus jenis ini hampir pasti ada. Karena itu, penting dilakukan pengendalian agar populasinya tidak melonjak," kata Suwito.
Tikus jenis ini bersifat omnivora, memakan apa saja yang dikonsumsi manusia-mulai dari nasi, sayur, buah, hingga daging dan kue.
2. Surat edaran dari OIKN

Sebagai langkah preventif, Otorita IKN telah mengeluarkan surat edaran kepada pelaku usaha, instansi pemerintah, hingga warga di KIPP IKN. Isinya mengimbau semua pihak untuk menjaga kebersihan dan melakukan langkah pengendalian mandiri.
Upaya yang disarankan antara lain menyimpan makanan di tempat aman, rutin membuang dan membersihkan sampah, menutup akses masuk tikus ke gudang makanan, serta memasang perangkap atau memberi racun tikus.
"Kami juga akan menyediakan layanan pest control di rusun ASN dan perkantoran untuk pengendalian tikus dan vektor penyakit secara rutin," lanjut Suwito.
Ia juga mengingatkan pengunjung KIPP IKN untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat menjadi sumber makanan bagi tikus.
3. Pengunjung akui temukan tikus

Salah satu pengunjung IKN, Saharuddin, mengaku pernah melihat dua ekor tikus di Plaza Seromi. Meski jumlahnya sedikit, ia menganggap perlu ada peran bersama dalam pengendalian.
"Tikus pasti ada selama ada manusia. Tapi kita semua harus ikut menjaga lingkungan, cukup buang sampah pada tempatnya," ujarnya saat ditemui di rest area IKN.