Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-09 at 11.25.57.jpeg
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan, Hasbullah Helmi. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times – Peluang investasi baru terbuka di sektor pengelolaan sampah Kota Balikpapan. Dalam ajang Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (9/10/2025), Pemerintah Kota Balikpapan menerima Letter of Intent (LoI) dari perusahaan asal Tiongkok, PT Magic Crystal Indo, untuk menggarap proyek waste to energy di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan, Hasbullah Helmi, menyebutkan bahwa surat tersebut merupakan bentuk minat awal investor. Langkah berikutnya adalah pembahasan teknis bersama instansi terkait guna memastikan kelayakan proyek yang nilainya diperkirakan mencapai 200 juta dolar AS itu.

1. Solusi jangka panjang atas keterbatasan TPA

Alat berat untuk pengolahan sampah di TPA Manggar (IDN Times/Mela Hapsari)

Helmi menjelaskan, rencana investasi ini sejalan dengan kebutuhan Balikpapan untuk mengelola sampah secara berkelanjutan. Kapasitas TPA Manggar diperkirakan hanya cukup menampung sampah selama dua hingga tiga tahun ke depan.

“Kita berharap ke depan TPA tidak hanya menjadi tempat penampungan, tapi juga bisa menghasilkan energi seperti listrik. Dengan begitu, usia TPA bisa lebih panjang karena sebagian sampah diolah dan didaur ulang,” ujar Helmi.

2. Akan ada pertemuan lanjutan dengan investor

Ilustrasi investor (freepik.com/pch.vector)

Sebagai tindak lanjut, pemerintah daerah dan PT Magic Crystal Indo akan melakukan one-on-one meeting dan kunjungan lapangan ke TPA Manggar serta kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Rencana ini juga mencakup wilayah lain seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara yang potensial untuk pengembangan proyek serupa.

Selain proyek waste management, Balikpapan juga menampilkan beberapa proyek unggulan dalam portofolio Investment Project Ready to Offer (IPRO). Di antaranya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk Kawasan Industri Kariangau, pembangunan Convention Hall Nusantara di MT Haryono, serta pengembangan energi listrik tenaga angin di wilayah timur kota.

3. Promosi investasi didukung Bank Indonesia

Kota Balikpapan. (IDN Times/Erik Alfian)

Helmi menambahkan, promosi investasi ini didukung oleh Bank Indonesia melalui jejaring Regional Investment Relations Unit (RIRU) yang memperkenalkan potensi daerah kepada investor asing.

“Kegiatan seperti MIF ini sangat penting karena mempertemukan langsung pemerintah, pelaku usaha, dan calon investor. Harapannya, dari minat yang ada bisa berkembang menjadi kerja sama konkret,” tutupnya.

Editorial Team