Viral Balita Hilang di Singkawang, Ditemukan Tewas Jauh dari Lokasi Awal
- Polisi mengerahkan 2 anjing pelacak untuk mencari Rafa
- Rafa ditemukan meninggal di depan pintu masjid dengan kondisi mengenaskan
- Keluarga menolak autopsi, polisi duga pelaku sengaja memindahkan jenazah ke masjid
Pontianak, IDN Times - Misteri hilangnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), balita asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat, akhirnya terungkap. Rafa ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, pada Jumat (13/6/2025) dini hari.
Sebelumnya, hilangnya Rafa sempat menggemparkan warga. Ia dilaporkan hilang secara misterius sejak Selasa siang (10/6/2025), saat sedang dalam pengasuhan tetangganya, Riska, di rumahnya di Gang Kapas, Singkawang Tengah.
Menurut keterangan saksi, Rafa terakhir terlihat berada di dapur. Saat anak dari pengasuhnya ke luar dari kamar hanya berselang dua menit, Rafa sudah menghilang. Pintu belakang rumah dalam kondisi terbuka.
Rafa merupakan anak ketiga dari pasangan ASN, Rasiwan (Satpol PP) dan Hazni Fatziah (Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang).
1. Polisi sempat mengerahkan 2 anjing pelacak
Kepolisian pun bergerak cepat. Polres Singkawang mengerahkan dua anjing pelacak (tim K-9) dari Polda Kalbar pada Kamis (12/6/2025) untuk menelusuri jejak Rafa di sekitar lokasi terakhir ia terlihat. Tim K-9 mendeteksi aroma tubuh korban di satu titik tak jauh dari rumah pengasuh.
“Kedua anjing pelacak berhenti di lokasi yang sama. Kami terus menganalisis hasil olah TKP dan berharap ada titik terang,” ujar Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu.
2. Korban ditemukan meninggal dunia di depan pintu masjid
Namun pencarian itu berujung duka. Jasad Rafa ditemukan warga tergeletak di depan Masjid Jami Husnul Khatimah, cukup jauh dari lokasi awal hilangnya korban.
“Pihak keluarga sudah memastikan dan menerima bahwa jenazah tersebut adalah anak mereka,” kata Dedi.
Kondisi jasad korban cukup memprihatinkan, tubuh membengkak, masih mengenakan kaus dan popok penuh. Untuk memastikan penyebab dan waktu kematian, polisi menyarankan autopsi. Namun keluarga menolak dan mengaku telah mengikhlaskan kepergian sang anak.
“Kami menghormati keputusan keluarga, namun penyelidikan tetap kami lanjutkan,” tegas Dedi.
3. Keluarga menolak autopsi
Hingga kini, penyebab kematian Rafa belum diketahui pasti. Polisi masih mengumpulkan barang bukti, termasuk pakaian dan popok korban, serta meminta keterangan sejumlah saksi.
Dedi juga menyebut, jenazah ditemukan di lokasi berbeda dari titik awal hilangnya Rafa, sehingga kuat dugaan jasad korban dipindahkan oleh pelaku.
“Kami menduga jenazah sengaja dibuang di depan masjid. Kami terus menelusuri kemungkinan jejak pelaku dan meminta masyarakat melapor jika memiliki informasi mencurigakan,” tutupnya.
