Viral Siswa Seberangi Sungai Pakai Tali, Ini Kata Gubernur Kalbar

Pontianak, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan siswa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) pergi sekolah harus menyeberangi sungai dengan tali.
Video tersebut memperlihatkan puluhan siswa sedang menunggu di pinggir sungai untuk pergi ke sekolah. Mereka menggunakan seragam dan berbondong-bondong hendak pergi ke sekolah.
Sungai tersebut menghubungkan Desa Peniti Besar dan Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
1. Gubernur Kalbar bilang jembatan sudah dianggarkan

Informasi yang dihimpun menyebutkan, siswa tersebut hendak memperbaiki jembatan apung yang tersangkut. Jembatan apung itu sendiri merupakan jembatan darurat yang digunakan masyarakat setelah jembatan penghubung Desa Peniti Besar dan Desa Peniti Dalam II roboh diterjang arus deras pada November 2024 lalu.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan pihaknya telah meninjau dan memastikan perbaikan jembatan tersebut sudah direncanakan dan masuk dalam anggaran Pemprov Kalbar.
“Sedang ditinjau, untuk diperbaiki sudah dimasukkan ke anggaran,” kata Norsan, Minggu (7/9/2025).
2. Pemkab Mempawah tinjau lokasi

Norsan juga mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah dan memastikan rencana perbaikan berjalan melalui instansi teknis yang berwenang.
“Sebelumnya saya juga sudah koordinasi dengan bupatinya, dan perbaikannya sudah dianggarkan melalui PUPR Kabupaten Mempawah,” ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Mempawah juga telah meninjau lokasi sebagaimana terlihat dalam unggahan akun TikTok @mempawahbisa pada 18 Juli 2025. Namun, Pemkab Mempawah menjelaskan bahwa penanganan jembatan tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalbar.
3. Warga diimbau berhati-hati

Polsek Segedong mengimbau kepada seluruh warga ataupun siswa yang hendak melintasi akses darurat tersebut diharapkan berhati-hati.
Pihaknya menegaskan untuk mementingkan keselamatan dahulu, namun jika akses darurat tersebut tak memungkinkan untuk digunakan, para pelintas bisa menumpang sampan warga.