TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biar Transparan, Warga Minta Pemkab PPU Mengawal Ketat Urusan CSR

CSR untuk pemberdayaan masyarakat dinilai sangat minim

Salah satu pabrik pengolahan TBS kelapa sawit di PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Lazim perusahaan yang berdiri di suatu wilayah menelurkan corporate social responsibility (CSR). Langkah itu diambil sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap warga sekitar.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lawe-Lawe, Alfian mengatakan, program CSR bagi warga di Penajam Paser Utara (PPU) ini begitu minum. Itu sebab dirinya mendesak agar Pemkab PPU bisa membentuk forum CSR agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.

"Kami menilai keberadaan forum CSR atau apalah namanya dapat menjadi wadah untuk memaksimalkan dana CSR dari perusahaaan yang disalurkan untuk kepentingan masyarakat," ujarnya kepada IDN Times pada Senin (9/3).

 

1. Dana CSR yang dianggarkan harus dikelola transparan agar dampakanya tepat sasaran

Ketua LPM Lawe - Lawe, Alfian (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Menurutnya, dana CSR yang dianggarkan dan dikelola oleh perusahaan harus dikelola transparan dan dampaknya dirasa oleh masyarakat. Tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat PPU, namun kalau tidak ada wadah yang mengelola dirinya pun tak yakin duit itu bisa terkelola dengan aturan berlaku.

"Harusnya, pemerintah, perusahaan duduk bersama masyarakat dalam satu wadah guna menyusun rencana tepat, sehingga pengelolaannya bisa dirasakan dan tepat sasaran. Jadi tidak seenaknya perusahaan saja melaksanakan program CSR tadi seperti saat ini," tegasnya.       

2. Pemerintah harus lebih serius mengawal CSR

Hasil gas bumi yang kini dikelola Perusda Benoa Taka (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia juga meminta, agar pemerintah daerah harus lebih serius menggali dan mengawal CSR ini. Hal ini sejalan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke PPU. Yang mana masyarakat sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan kerja, sehingga masyarakat bisa bersaing dengan pendatang dan tidak gagap teknologi.

"Fakta di lapangan, masih minim dirasakan masyarakat, contoh daerah kami di PPU ini merupakan lumbung padi bagi Provinsi Kaltim, tapi sentuhan kepada petani belum terasa, terbukti petani kami masih susah mendapatkan bibit dan pupuk," sebut Alfian.

Selain itu, tambahnya, masyarakat PPU sangat berharap perusahaan yang memiliki lahan luas untuk  memberikan zona lahan pembinaan terhadap petani, sehingga petani di PPU dapat meningkatkan hasil produksi pertaniannya karena memiliki lahan luas.

Berita Terkini Lainnya