TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memancing ke Laut, Warga PPU Malah Dilaporkan Diterkam Buaya

Korban disebut sudah berada di dalam moncong buaya

Ilustrasi buaya muara (IDN Times/Andri NH)

Penajam, IDN Times - Kamarudin (37) warga Desa Binuang Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan hilang, Selasa (14/6/2022) pukul 11.00 Wita. Laporan terakhir, korban disebut berada di Muara Sungai Lop di Kelurahan Mentawir Kecamatan Sepaku yang masuk kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Di tempat tersebut diketahui menjadi habitat alam buaya muara yang dikenal akan keganasannya.

“Benar kami telah menerima laporan dan keluarganya, jika korban bernama Kamarudin hilang diduga kuat telah diterkam buaya di muara Sungai Mentawir,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Marjani kepada IDN Times disela-sela pemberangkatan Satgas BPBD ke lokasi kejadian.

Baca Juga: KPU PPU Minta Tambahan Anggaran untuk Pilkada 2024

1. Satgas BPBD bersama DPP PPU bergerak menuju lokasi kejadian

Kalakhar BPBD Penajam Paser Utara, Marjani (IDN Times/Ervan)

Dikatakannya, Pusat Pengendalian Operasi  (Pusdalops) BPBD PPU menerima laporan kejadian sekitar pukul 14.12 Wita dan kini tim Satgas telah bergerak menuju lokasi kejadian bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPP) PPU. 

“Untuk evakuasi korban kami yang tangani, sedangkan penanganan terhadap hewannya atau buaya di muara sungai itu ditangani oleh DPP. Di mana dari DPP sudah hampir dua jam melakukan kegiatan di lokasi kejadian,” sebut Marjani.

Ia menerangkan, berdasarkan laporan yang diterima BPBD PU, kronologis awal kejadian tadi pagi korban bersama dua orang temannya bernama Baco Rame dan Awang keduanya merupakan warga Kelurahan Pemaluan, sepakat untuk pergi memancing ke laut.

2. Korban diterkam saat menyelam mencari udang untuk umpan pancing

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Nasib nahas dialami korban saat mencari umpan pancing. 

“Namun sebelum pergi memancing ke laut, mereka lebih dulu mencari udang untuk dijadikan umpan pancing di wilayah sekitar pantai Muara Sungai Lop wilayah Kelurahan Mentawir,” urainya.

Ketika itu, jelasnya, korban mencari umpan dengan cara menyelam di area pantai wilayah muara Sungai Lop tersebut. Namun korban tidak muncul-muncul lagi saat menyelam itu dan diduga menghilang diterkam buaya.

“Setelah beberapa saat menyelam korban tidak kunjung timbul timbul ke permukaan, meskipun rekan-rekan korban berupaya melakukan pencarian,” katanya.

3. Korban dalam posisi berada di mulut buaya

Sungai Lop di Kelurahan Mentawir, Sepaku rawan buaya (IDN Times/ervan)

Berselang 10 menit setelah korban menyelam, kata Marjani, teman-temannya melihat seekor buaya muara muncul di tengah area sungai. Di mulutnya tampak korban yang sudah dalam kondisi tak berdaya. 

“Saat ini upaya pencarian sudah dilakukan oleh keluarga dan warga di sekitar lokasi pencarian termasuk anggota Pos DPP di Mentawir. Rencananya pencarian kembali dilakukan bersama BPBD dan instansi terkait, kami juga bakal didirikan pos komando sekitar lokasi,” tegas Marjani.

4. Kerap kali terjadi buaya menerkam manusia

Ilustrasi doa bersama personil BPBD PPU sebelum pencarian orang hilang (IDN Times/Ervan)

Terpisah, Yamani mantan Lurah Mentawir kepada IDN Times mengakui, jika sungai itu banyak dihuni hewan predator jenis buaya muara dan menjadi habitat mereka sejak dahulu kala.

“Di sungai itu sudah kerap kali terjadi buaya menerkam manusia. Bahkan selama saya bertugas jadi lurah ada sekitar tiga kejadian warga diterkam buaya,” ungkapnya.

Biasanya yang menjadi korban keganasan buaya muara itu adalah nelayan. Tetapi buaya itu hanya menerkam orang saat korbannya berada atau posisi di air sungai atau dalam air. Buaya tidak pernah menyerang para nelayan yang berada di atas perahunya. 

Baca Juga: Masyarakat PPU Harus Mampu Menangkap Dampak Pembangunan IKN

Berita Terkini Lainnya