Warga Ibu Kota Baru, Puluhan Tahun Alami Krisis Air Bersih
Berharap pemerintah Penajam Paser Utara segera mengatasinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Warga yang berdomisi di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Kelurahan Sepan dan Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam serta Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi Harapan dan sebagian Desa Bukit Raya serta sejumlah wilayah lainnya di Kecamatan Sepaku, mengaku puluhan tahun mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.
"Saya serta warga lain yang merupakan warga transmigrasi tahun 1986 silam atau tinggal di Desa Bumi Harapan selama 35 tahun tetapi selama itu pula kami kesulitan mendapatkan air bersih," ujar Sutini Warga Jalan Teratai RT. 04 Desa Bumi Harapan Sepaku, Minggu (2/2) ketika disambangi IDN Times di rumahnya.
Dibeberkannya, selama ini untuk memenuhi kebutuhan air seperti mandi, cuci, masak serta kebutuhan lainnya warga harus membuat kolam penampung air hujan.
Kolam penampungan itu dibuat di halaman warga sendiri. Bagi warga yang memiliki uang lebih melapis kolam dengan terpal agar air tidak merembes ke tanah dan tetap bersih.
Baca Juga: Orangtua Korban Penikaman Potong dan Bakar Tugu Ori Tendang di Penajam
1. Untuk memenuhi kebutuhan air warga harus membuat kolam penampung air hujan.
Sementara, untuk kebutuhan air minum, terangnya, warga biasa membeli dari pedagang air isi ulang yang lewat di permukiman.
"Warga yang punya uang untuk mendapatkan air bersih, mereka bisa beli ke penjual air bersih, satu tandon atau tangki air serta bak penampungan air sebesar Rp80 ribu hingga Rp100 ribuan tergantung besar kecil tangki yang dimiliki warga tadi," kata Sutini.
Sementara itu, lanjutnya, selama ini dirinya menggunakan kolam penampungan air yang dilepasi terpal. Kalau hujan air yang ditampung lumayan banyak, tetapi ketika musim kering atau kemarau terpaksa membeli air.
Baca Juga: Mahasiswi Samarinda Kedapatan Simpan Ganja 2,5 Kg di Kamar Indekos