TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Fakta-Fakta tentang Kecelakaan Maut di Perempatan Muara Rapak 

Pengereman berkali-kali dan penggunaan gigi tinggi

KNKT menggelar Rilis Media terkait laka Muara Rapak yang terjadi 21 Januari 2022 lalu, Kamis (23/6/2022) di Aula Balaikota Balikpapan.  (IDN Times/Fatmawati)

Balikpapan, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab kecelakaan di turunan Jalan Soekarno Hatta Muara Rapak Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Setelah 6 bulan berlalu, akhirnya diperoleh fakta tentang penyebab sebenarnya kecelakaan yang merengut empat orang meninggal di tempat, dan satu meninggal saat dalam perawatan rumah sakit. 

KNKT membeberkan, sejak 2009-2013, tercatat sudah 13 kasus kejadian laka lantas di Kilometer 0, Jalan Soekarno Hata, Muara Rapak Balikpapan Utara. Dari 13 kasus itu, laka yang terjadi pada Januari lalu ini paling menyita perhatian dan ramai dibahas di media sosial. 

Pada investigasi yang dilakukan KNKT, mereka menurunkan sebanyak tiga investigator moda Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ). "Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, truk berasal dari Pulau Balang KM 13 Karang Joang, hendak menuju Kampung Baru, Balikpapan Barat," ungkap Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam pers rilis, Kamis (23/6/2022). 

Baca Juga: 4 Rekomendasi KNKT tentang Investigasi Kecelakaan Muara Rapak 

1. Laka akibat penggunaan gigi tinggi, dan pengereman berkali-kali

Kecelakaan maut di perempatan jalan di Mal Muara Rapak Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022). Foto istimewa

Dalam penyampaiannya, Soerjanto menjelaskan, angkutan barang peti kemas 20 feet tersebut bermuatan 20 ton kapur pembersih air. Berdasarkan temuan yang didapat dari hasil investigasi dan analisis yang telah KNKT lakukan, dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan.

"Yakni penggunaan gigi tinggi pada jalan menurun yang memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali dan hal ini berisiko menurunkan tekanan angin pada tabung angin rem," tuturnya. 

Selain itu, lanjut dia, kondisi ini mempengaruhi kendaraan. Di mana celah antara kampas dengan tromol di atas ambang batas yang ditetapkan. Pada saat memasuki Simpang Muara Rapak, tekanan angin pada tabung angin rem hanya tersisa 5 bar. 

"Hal ini yang menyebabkan pengemudi tidak mampu melakukan pengereman kendaraan dan berakibat kecelakaan itu terjadi," jelasnya. 

KNKT kemudian menerbitkan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Provinsi Kaltim Kaltara, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XII Provinsi Kaltim Kaltara, Pemerintah Kota Balikpapan, DPD Aptrindo Kaltim Kaltara, dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

Ia pun mengatakan, hal yang dilakukan ini merupakan upaya pencegahan agar tidak terjadi hal yang sama. "Tujuan kami untuk mencegah kecelakaan yang sama terjadi di kemudian hari," ujarnya.

2. Peningkatan fatalitas korban karena tidak ada jalur penyelamat dan penggunaan perisal besi pada truk

Kecelakaan maut di perempatan traffic light Mal Muara Rapak Balikpapan Kaltim, Jumat (21/1/2022). Foto istimewa

Soerjanto melanjutkan, sebelum melalui jalan menurun pengemudi menggunakan gigi persneling antara 4-5 sambil beberapa kali melakukan pengereman. Saat memasuki kawasan Simpang Muara Rapak, 200 meter mendekati persimpangan pengemudi mencoba melakukan pengereman namun pedal rem terasa keras sehingga rem tidak dapat bekerja. 

Pada kejadian tersebut truk tidak dapat dikendalikan hingga menabrak 4 unit mobil dan 14 unit sepeda motor. Truk akhirnya berhenti setelah menabrak beton pembatas jalab (kerb) yang berjarak sekira 100 meter dari tabrakan beruntun. 

Peningkatan fatalitas korban pada kecelakaan ini terjadi karena tidak tersedianya jalur penyelamat pada jalan menurun, serta penggunaan perisai besi pada bagian depan truk yang meningkatkan daya rusak saat truk menabrak kendaraan lainnya. 

"Yang terpenting dari laporan kami adalah rekomendasi untuk perbaikan. Bagaimana pencegahan yang harus kita lakukan. Salah satu alasan lainnya adalah kelelahan dari sopir. Masalah kelelahan ini bisa ditanggulangi ke depannya," terangnya. 

Pada kesempatan ini, Soerjanto juga menyinggung masalah antrean solar yang kala itu menjadi masalah di Kota Minyak, sebutan Balikpapan. Kendati begitu kondisi di Balikpapan kini sudah cukup baik. 

"Pengemudi merasa kelelahan katanya, karena antre solar kelamaan. Kami juga sudah diskusi dengan Pertamina. Ada beberapa solusi ke depan untuk mengurangi antrean solar, agar kembali normal. Hal ini bisa di dukung sehingga angkutan barang dapat berjalan lancar dan aman. Apalagi peran pengemudi angkutan umum barang dan jasa ini sangat penting." Jelasnya. 

3. Pemkot berharap, hasil temuan KNKT menjadi bahan evaluasi

Pj Sekretaris Daerah, Muhaimin menyambut kedatangan Ketua KNKT, Soerjanto Tjahtjono (23/6/2022). (IDN Times/Fatmawati)

Dalam kesempatan ini Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Muhaimin. Ia mengungkapkan, laka lantas ini bukanlah yang pertama kali terjadi di kawasan tersebut. Dan kejadian ini mendapat sorotan dari masyarakat luas. 

"Oleh karena itu kami sangat mengharapkan hasil temuan KNKT dapat menjadi pembelajaran dan bahan evaluasi untuk instansi dan stakeholder terkait agar dapat menggunakan kewenangannya melakukan pembenahan," ungkapnya. 

Diharapkan dari hasil investigasi ini, ke depan musibah serupa tidak kembali terjadi. Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot Balikpapan merespons kejadian ini dengan mengeluarkan surat edaran wali kota yang intinya memperketat waktu edar kendaraan angkutan di dalam kota. 

"Namun tentunya dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh instansi terkait agar menemukan solusi yang efektif untuk jangka panjang" harapnya. 

Menurutnya, Simpang Muara Rapak merupakan salah satu titik strategis bagi masyarakat Balikpapan. Di mana Simpang ini merupakan titik pertemuan dari lima jalan utama Kota Balikpapan 

"Biasanya memang sudah ramai sejak pagi hari. Simpang Muara Rapak sangat penting bagi perekonomian Kota Balikpapan, sehingga kita berkewajiban untuk melakukan pembenahan agar aktivitas selalu lintas di kota Balikpapan bisa lebih berkeselamatan. Ini erat kaitannya dengan mewujudkan Balikpapan nyaman dihuni," tandasnya. 

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Kecelakaan Muara Rapak, Sopir Truk Pakai SIM Palsu

Berita Terkini Lainnya