TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Tolak Kapal Pesiar Coral Adventure Sandar di Balikpapan

Pariwisata Balikpapan terpukul karena virus corona

ilustrasi kapal (Unsplash/Alonso Reyes)

Balikpapan, IDN Times - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memutuskan mengeluarkan surat untuk KSOP dan Pelindo menolak Kapal Coral Adventure untuk sandar di Balikpapan. Kapal asal Australia ini membawa sekitar 70 wisatawan asing yang hendak berwisata di wilayah Kalimantan Timur.

"Ada kapal yang mau masuk tapi saya sudah keluarkan surat hari ini (Kamis, 12/3)  kepada KSOP dan Pelindo agar kapal tersebut tidak bersandar di Balikpapan. Kapal Coral Adventure yang membawa wisatawan dari Australia. Kita sudah keluarkan surat agar kapal ini tidak diizinkan sandar," jelas Rizal saat ditemui usai Seminar Nasional K3 di Balikpapan, pada Kamis (12/3). 

Penolakan kapal untuk bersandar ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah masuknya virus corona atau COVID-19 ke wilayah Balikpapan. 

1. Penumpang hendak berwisata di wilayah Kaltim

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Mela Hapsari)

Pemerintah Kota Balikpapan telah membentuk Satgas Anti Corona dan mempersiapkan berbagai langkah agar virus corona tak berkembang di Balikpapan.

Rizal menuturkan, jika diizinkan sandar sebenarnya para wisatawan yang menumpang kapal Coral Adventure ini selain ke Balikpapan, juga berencana mengunjungi beberapa wilayah Kalimantan Timur.

"Rencananya mereka akan ke Samboja untuk melihat orangutan, dan ke Samarinda, dan Tenggarong," katanya. 

2. Penolakan untuk kapal wisata asing

Balikpapan Kota Beriman (IDN Times/Mela Hapsari)

Penolakan sandar tidak hanya dilakukan untuk Kapal Pesiar Coral Adventure tetapi juga kapal wisata dari luar negeri lainnya.

Rizal menuturkan, "Terutama kapal wisata. Kalau kapal barang kan sudah ada SOP oleh KSOP dan Pelindo, pihak mereka yang naik ke kapal (memeriksa awak kapal)," jelasnya.

Sementara, menanggapi meninggalnya pasien virus corona pertama di Bali, Rizal mengatakan, "Jangan sampai terjadi lagi korban tambahan yang sampai meninggal," ujarnya.   

3. Pariwisata di Balikpapan terpukul karena virus corona

Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) BALIKPAPAN, tempat Konservasi Beruang Madu (IDN Times/Mela Hapsari)

Industri pariwisata di Balikpapan terpukul, hal ini diakui oleh Rizal. Namun, ia mengatakan semua wilayah mengalami hal yang sama akibat wabah virus corona yang telah disebut WHO sebagai pandemi internasional.

Meskipun demikian, Rizal belum dapat memastikan berapa persen virus corona ini berdampak pada pariwisata di Balikpapan.

"Penurunan belum tahu, tapi yang pasti besar. Jangankan datang, itu semua negara dan kota di dunia juga mencegah tamu-tamu dari luar. Ini pasti dirasakan semua pihak," kata Rizal.

Pihaknya juga belum dapat mendorong wisata domestik karena semua orang masih menahan diri untuk tidak berpergian dan berwisata baik di dalam maupun luar negeri.

"Mudah-mudahan cepat agar ini bisa dipulihkan. Di Tiongkok kabarnya sudah mulai tenang. Kalau masih tinggi (penyebaran virus corona) untuk wisata masih berat karena orang menahan diri. Jangankan turis mancanegara, turis dalam negeri juga menahan diri. Tidak gampang mencari solusi mendorong orang berkunjung," ungkap Rizal.

Baca Juga: Wali Kota Minta Kewenangan Untuk Tangani Pencemaran Teluk Balikpapan

Berita Terkini Lainnya