Pemprov Kaltim Jamin Tak Merusak Paru-paru Dunia untuk Pembangunan IKN
Dubes Norwegia sampaikan kekhawatiran masalah lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Vegard Kaale, dan para anggota parlemen Norwegia mengunjungi Provinsi Kalimantan Timur. Kunjungan kerja ini untuk melihat persiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) terutama dari segi pembangunan lingkungan.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang menemui rombongan Duta Besar Norwegia, menuturkan perhatian Pemerintah Norwegia sangat besar terhadap Provinsi Kalimantan Timur, dimana salah satu prioritas pembangunan lingkungan Indonesia ada di provinsi ini. Isran menyebut pada pertemuan ini terungkap ada kekhawatiran dari Pemerintah Norwegia bahwa alam Kalimantan akan rusak karena pembangunan IKN.
"Perhatian dan kekhawatiran dunia termasuk kekhawatiran pemerintah Kerajaan Norwegia itu wajar. Jangan sampai heart of borneo, paru-paru dunia ini terganggu karena pembangunan IKN," jelas Isran Noor saat dijumpai setelah acara Supporting Forest Governance Toward Sustainable Landscape Development in East Kalimantan, di Hotel Novotel Balikpapan, pada Kamis (22/1).
Baca Juga: Kepala BNPB: Walau Angkanya Kecil, Kaltim Juga Punya Potensi Gempa
1. Pemerintah menjamin tidak merusak lingkungan. Pelestarian alam adalah kebutuhan rakyat Indonesia dan dunia
Kerja sama Indonesia dan Norwegia telah terjalin selama 70 tahun. Norwegia sendiri merupakan negara yang sangat peduli pada isu lingkungan. Menanggapi kekhawatiran Pemerintah Norwegia, Isran menuturkan, "Makanya kepada Parlemen Norwegia kami jamin tidak akan merusak lingkungan. Termasuk kegiatan perekonomian dalam hal kelapa sawit, dan pengembangan hutan tanaman industri kita akan melakukan pembangunan dengan berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan," katanya.
Isran juga memastikan pembangunan IKN akan tetap fokus pada cita-cita mewujudkan green city, sustainable city, dan metropolis city.
"Saya sudah sampaikan akan dibuat sebuah sayembara internasional agar berbasis lingkungan. Green city, sustainable city, dan metropolis city. Saya kira tidak ada pilihan lain kita harus mengikuti kaidah lingkungan. Baik di tempat kita sendiri maupun dunia internasional. Karena itu kebutuhan kita. Lingkungan itu keperluan kita, bukan keperluan orang lain. Keperluan rakyat kita, bangsa indonesia, dan dunia," tegasnya.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Berniat Membeli Penyedot Sampah dari Belanda
Baca Juga: Balikpapan Siapkan Raperda Pemilik Mobil Wajib Punya Garasi