Kasus COVID-19 Melonjak, Balikpapan Pertimbangkan Opsi PSBB
Sepuluh tenaga kesehatan positif terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times – Pemerintah Kota Balikpapan mempertimbangkan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang terjadi saat ini di pulau Jawa dan Bali. Hal itu dilakukan menyusul melonjaknya kasus COVID-19.
“Kita masih akan melakukan evaluasi dan mempertimbangkan kemungkinan akan dilakukannya Pembatasan Berskala Besar (PSBB), karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika penerapannya dilakukan,” ujar Ketua Tim Satgas COVID-19 Kota Balikpapan, Rizal Effendi, dalam konferensi pers, Kamis (7/1/ 2021).
1. Empat indikator untuk pemberlakuan PSBB
Sedikitnya ada empat indikator untuk pemberlakuan PSBB di suatu wilayah, masing-masing terkait tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan, tingkat kesembuhan, dan kasus aktif.
“Kematian kita sudah di atas angka rata-rata nasional 4 orang per hari, ketersediaan tempat tidur yang terisi sudah di atas 93 persen, dan tingkat kesembuhan sama dengan rata-rata nasional 80 persen," ujar Juru Bicara Tim Satgas COVID-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty.
Selain itu, kata Sri, kasus aktif di Balikpapan masih 15 persen atau di bawah rata-rata nasional sebesar 28 persen.