TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Atasi Krisis Air di Balikpapan, IPAM Baru Ulu Segera Beroperasi 

Masyarakat di 2 RT disubsidi jadi pelanggan PDAM

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum  (PDAM) Kota Balikpapan Haidir Effendi (IDN Times/Maulana)

Balikpapan, IDN Times - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan berencana akan mulai mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Baru Ulu pada November 2019 ini.

Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi mengatakan target pengoperasian IPAM Baru Ulu diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah krisis air bersih di kawasan Balikpapan Barat.

"Target kami dengan IPAM Baru Ulu, beberapa daerah di kawasan Balikpapan Barat yang selama ini sulit teraliri air bersih menjadi lancar," kata Haidir ketika diwawancarai wartawan di kawasan Jalan Sultan Hasanuddin RT 50 Balikpapan Barat, Kamis (26/9).

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Akan Tentukan HET Pedagang Air 

1. Dua RT di sekitar lokasi IPAM Baru Ulu disubsidi

IDN Times/Maulana

Pembangunan IPAM Baru Ulu diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Balikpapan Barat untuk mendapatkan fasilitas air bersih yang layak. Sebagian besar warga yang tinggal di kawasan Balikpapan Barat terutama di kawasan Gunung Traktor belum dapat menikmati air bersih karena berlokasi di dataran tinggi, sehingga air sulit mengalir ke lokasi tersebut.

Selama bertahun-tahun warga yang tinggal di kawasan tersebut terpaksa menadah air hujan dan mengandalkan sumur galian sebagai sumber air utama untuk kebutuhan sehari-hari. Ketika musim kemarau, warga yang di kawasan tersebut terpaksa membeli air dari penjual air eceran dengan harga tinggi untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Sejak diresmikan pada Agustus 2017 lalu, IPAM Baru Ulu belum bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi warga sekitar. Target kapasitas pengolahan air bersih di IPAM Baru Ulu hanya mampu mencapai 25 liter per detik. Karena dari tiga sumur bawah tanah yang dibuat hanya satu saja sumur yang bisa dioperasikan.

Sedangkan, satu sumur tidak berhasil mendapatkan sumber air dan satu sumur lain tidak dapat beroperasi karena diprotes oleh warga sekitar. Warga menyampaikan protes karena pengoperasian sumur IPAM Baru Ulu telah menyebabkan sumur galian milik warga menjadi kering.

Untuk menanggapi hal tersebut, Haidir berencana akan mendaftarkan warga di dua RT di sekitar kawasan IPAM Baru Ulu sebagai pelanggan baru PDAM Kota Balikpapan, sehingga mereka tidak perlu bergantung lagi dengan ketersediaan air dari sumur galian dan menadah hujan. 

Mereka akan dimasukkan dalam Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang merupakan program subsidi untuk pemasangan baru pelanggan air bersih di PDAM Kota Balikpapan. Ada sekitar 300 sambungan baru yang akan dipasang dalam program ini.

"Sebelum November semua sudah harus terpasang," ujarnya.

2. IPAM Baru Ulu ditargetkan mampu melayani 800 pelanggan

IDN Times/Maulana

Haidir menjelaskan apabila target pengoperasian IPAM Baru Ulu tercapai pada tahun 2019, maka sebagian distribusi air bersih di kawasan Balikpapan Barat terutama di kawasan atas dapat terlayani dengan lebih maksimal.

Target produksi air bersih di IPAM Baru Ulu ditargetkan dapat naik dua kali lipat dari jumlah produksi yang dihasilkan dari saat ini.

Saat ini jumlah produksi di IPAM Baru Ulu baru mencapai 25 liter per detik, sehingga masih harus dilakukan jadwal penggiliran distribusi air bersih. Diharapkan dengan beroperasinya sumur lain,  dapat meningkatkan kapasitas produksi IPAM Baru Ulu hingga 50 liter per detik.

"Target kami sekitar 800 pelanggan dapat terlayani dengan peningkatan kapasitas produksi ini, harapannya daerah atas di kawasan Gunung Traktor dapat terlayani," terangnya.

Baca Juga: Krisis Air, PDAM Balikpapan Kerahkan 20 Unit Mobil Tangki

Berita Terkini Lainnya