Potensi Penyebaran Paham Radikal Di Balikpapan Kecil
Berpotensi mengganggu pelaksanaan pilkada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Sebagai daerah yang dirancang untuk menjadi kawasan penyangga bagi ibu kota negara yang baru di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan dinilai memiliki potensi kecil untuk terjadinya penyebaran paham radikal.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Balikpapan I Ketut Rasna dalam kegiatan diskusi yang bertema “Komunikasi Sosial Kemasyarakatan dan Pembahasan Isu-isu Strategis Bidang Organisasi Kemasyarakatan” di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (9/9).
Menurut Ketut, Kota Balikpapan tergolong aman terhadap potensi penyebaran paham radikal yang dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Pemilu 2019 Dinilai Rentan terhadap Ancaman Kelompok Radikalisme
1. Penyebaran paham radikal harus tetap diwaspadai
Ketut menjelaskan meski tergolong masih tidak berstatus mengkhawatirkan, potensi penyebaran paham radikal di Kota Balikpapan harus tetap diwaspadai sehingga tidak menjadi ancaman untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Potensi itu ada tapi kecil, namun kita harus tetap waspada agar tidak mengancam NKRI, karena paham radikalisme merupakan musuh bagi pemerintah,” terangnya.
Untuk itu, menurut Ketut, diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan elemen masyarakat yakni organisasi masyarakat untuk bersama-sama dalam memerangi penyebaran paham radikalisme.
Ia menjelaskan, penyebaran paham radikalisme dapat tersebar melalui kegiatan perkumpulan atau organisasi masyarakat. Pengikut organisasi atau perkumpulan ini bisa terpapar paham radikalisme yang menimbulkan kebencian terhadap pemerintah.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat dapat bersama-sama mengawasi penyebaran paham radikalisme, dengan melaporkan setiap kegiatan yang mencurigakan ke aparat setempat sebagai upaya untuk pencegahan.
Baca Juga: Jokowi: Keamanan Indonesia Harus Siap Hadapi Radikalisme dan Terorisme