Kisah Asmuni, Supir Ambulans Jenazah COVID-19, Habiskan Waktu di Makam
Sedih pasien meninggal semakin banyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Tak semua orang langsung bersedia saat diminta untuk terlibat dalam penanganan COVID-19. Risiko terpapar penyakit ini sangat besar bagi diri sendiri dan keluarga.
Namun hal ini tak berlaku bagi Asmuni. Ia tak ragu ketika pertama kali diminta untuk ikut sebagai tim pengubur jenazah pasien COVID-19 Kota Balikpapan. Tanpa berpikir dua kali dirinya pun langsung menerima.
"Saya waktu itu dihubungi oleh Kabid Disperkim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) kebetulan beliau cari orang, tidak ada yang mau. Langsung saya jawab, telepon saja jika dibutuhkan," ujar Asmuni, saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Sabtu (29/8/2020).
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Batal Beli Mobil PCR, Dana Dialihkan ke Ventilator
1. Keluarga sempat waswas Asmuni menjadi supir ambulans jenazah pasien COVID-19
Pria kelahiran Balikpapan, 15 Mei 1969 ini menuturkan, awalnya dirinya bekerja di Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Balikpapan kemudian ia dipindah ke Disperkim.
Asmuni mengatakan bahwa dirinya memang dibagian pemakaman. Tepatnya ia adalah supir ambulans untuk jenazah.
"Akhirnya ketika saya bilang saya bersedia, dan waktu itu ada kematian pertama dari pasien COVID-19 saya langsung ditelepon. Ya sampai lama-lama saya ikut, akhirnya terbiasa," ucapnya.
Namun, Asmuni tetap meminta izin kepada keluarga sebelum turun langsung membantu. Walaupun sempat ada kekhawatiran dari keluarga, setelah diyakinkan, keluarganya pun mengizinkan dan memberikan dukungan.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan