Kasus Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, Kaltim Siapkan Antisipasi
Merujuk ibu-ibu hamil yang memiliki risiko tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2023 ini terus fokus menuntaskan kasus kematian ibu dan bayi, yang sampai saat ini masih tinggi. Termasuk penanganan kasus kesehatan lainnya.
"Rencana kita akan fokus dalam penanganan dan penuntasan kematian ibu dan bayi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualim di akun Instagram Pemprov Kaltim, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga: KPU Samarinda Berkomentar tentang Terbakarnya Gudang Logistik Pemilu
1. Ibu-ibu hamil risiko tinggi harus memperoleh penanganan intensif
Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim akan merujuk agar ibu-ibu hamil punya risiko tinggi memperoleh penanganan intensif. Jaya menyebutkan dengan istilah Bapelkes.
Jaya menambahkan, kematian ibu dan bayi banyak yang meninggal dunia karena terlambat dalam penanganannya, juga ibu hamil terlambat dalam diagnosa, maka Dinkes akan fokus dalam ANC1 atau konsultasi saat kehamilan ibu, baik konsultasi pertama sampai konsultasi keenam, dan cakupannya harus 95 bagi ibu-ibu yang sedang hamil.
"Kita juga membenahi penanganan gizi pada balita, karena berdasarkan survei terbaru, kita itu naik 1,1 persen terhadap balita stunting. Kita akan segera membenahinya dan fokus masalah tersebut," tandasnya.
Baca Juga: Lapas Narkoba di Samarinda Canangkan Jadi Zona Integritas