TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Program Merdeka Belajar akan Menjawab Ragam Tantangan

Apresiasi Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian

Ilustrasi pelajar(IDN Times/Mardya Shakti)

Samarinda, IDN Times - Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian mengapresiasi Program Merdeka Belajar yang selama ini dijalankan pemerintah, karena program ini terus berupaya menjawab beragam tantangan.

"Tantangan atau permasalahan dalam pendidikan setiap saat terus berkembang, sehingga untuk menjawab diperlukan kebebasan dalam belajar mengajar, maka melalui Program Merdeka Belajar tentu menjadi solusi," ujar Hetifah dilaporkan Antara ke Samarinda, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Satpol PP Samarinda Langsung Fokus dalam Penertiban Baliho dan Spanduk

1. Tantangan ekosistem pendidikan di Indonesia

Hetifah Sjaifudian. (instagram.com/hetifah)

Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, telah ada 24 episode Merdeka Belajar yang terus berupaya menjawab berbagai tantangan dalam ekosistem pendidikan di Indonesia, yakni mulai dari masalah pendanaan, kualitas pendidikan, infrastruktur dan teknologi, serta keterlibatan berbagai pihak hingga masyarakat.

Namun demikian ia menaruh harapan besar pada tahun ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) fokus pada kemerdekaan dua pemain kunci pada pendidikan di Indonesia yakni guru merdeka sejahtera dan murid juga merdeka belajar.

"Untuk itu, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana guru dapat memberikan pengajaran yang maksimal, jika kesejahteraan guru saja masih di bawah standar? Karenanya, saya mendesak Kemendikbud agar menuntaskan kesimpangsiuran seleksi PPPK guru," katanya.

2. Mekanismes seleksi PPPK

Ilustrasi guru honorer mengikuti seleksi PPPK (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kemudian menyederhanakan mekanisme seleksi PPPK guru dan mempererat koordinasi dengan pemerintah daerah, sehingga guru tidak menunggu lebih lama lagi. Bahkan Hetifah juga mendorong pemerintah daerah (pemda) menambahkan skema dana tunjangan untuk guru.

Kedua, lanjut ia, bagaimana murid dapat belajar secara maksimal jika dirinya masih berada dalam kondisi yang tidak aman dari tiga dosa pendidikan yakni perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.

Baca Juga: Banjir yang Terjadi di 33 Ruas Jalan Samarinda 

Berita Terkini Lainnya