Pengakuan Spesialis Jambret 40 TKP di Balikpapan: Incar Perempuan
Tersangka jambret menangis di Polres Balikpapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times – Sambil terpincang-pincang, Sahrudi digiring petugas kepolisian bersenjatakan lengkap di Mapolres Balikpapan. Tak kuasa spesialis pencurian dengan kekerasan (curas) itu menahan perih di kaki kanannya saat dihadapkan dengan awak media, Jumat (18/10) sore.
Tepat di depan pintu lobi, Sahrudi duduk tercengung di mimbar yang biasa digunakan Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta, untuk berpidato. Pria 29 tahun itu hanya menunduk kala diberi nasihat oleh anggota kepolisian. Air mukanya nampak pasrah. Bahkan dia menangis tersedu-sedu.
“Untung kami yang tangkap. Bagaimana kalau warga yang tangkap kamu, habis kamu,” kata petugas Polres Balikpapan menasihat pria dengan panggilan Rudi itu.
Baca Juga: Tim Beruang Hitam Basmi Jambret dan Begal di Balikpapan
1. Selain merampas, tersangka juga incar bagasi sepeda motor
Rudi berusaha tegar ketika awak jurnalis mencecar pertanyaan. Sambil berdiri, ia tak ragu-ragu menceritakan pengalamannya menjambret.
Sopir kendaraan pribadi itu mengatakan, rata-rata barang yang ia curi adalah handphone. Modus yang dia gunakan yakni tanya alamat dan langsung merampas barang dari tangan korbannya.
“Korbannya kebanyakan perempuan dan anak-anak,” ceritanya dengan nada kecil.
Selain merampas, tambah Rudi, ia juga mengincar barang-barang yang ada di bagasi sepada motor. Namun tak semua sepeda motor. Hanya bagasi sepada motor yang longgar yang dia incar.
“Karena kalau sempit tangan bisa nyangkut atau kesakitan,” tambah warga Perumahan PT Her, Jalan Puncak Jaya, Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan itu.
Baca Juga: Maling Ponsel Bocah SD, Kaki Spesialis Jambret Bolong Kena Tembak