TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aksi Brutal Pria di Nunukan, 64 Rumah Terbakar dan 8 Orang Terluka

Kasus masih dalam penyelidikan kepolisian

Ilustrasi korban pembunuhan (IDN Times/Sukma Shakti)

Samarinda, IDN Times - Entah apa yang merasuki AS. Pria 44 tahun ini tiba-tiba saja mengamuk dan melukai 8 warga. Tak hanya itu, akibat aksinya tersebut 64 rumah terbakar. Petaka ini terjadi di Jalan Pasar Sentral Inhutani, Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Ahad siang, 10 Januari 2021.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan,” ujar AKBP Saiful Anwar, Kapolres Nunukan saat dikonfirmasi pada Senin (11/1/2021) sore.

1. Sebelum kejadian AS sempat meminta istri masak air dan memeluknya

Ilustrasi jenazah. IDN Times/Mardya Shakti

Tak hanya itu polisi pun sudah olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menghimpun keterangan sejumlah saksi. Maklum saja, kasus ini menyita perhatian warga Kaltara. Sejumlah isu pun menyebar terkait pembakaran rumah, namun Saiful meluruskan dan menerangkan mula kejadian. Sebelum puluhan rumah terbakar dan delapan orang luka-luka, perkara ini diawali dengan cekcok AS dengan sang istri. Penyebab api pertengkaran tersebut ialah perkataan AS kepada istrinya. Ucapan ini bikin istrinya takut dan meminta pertolongan kepada keluarganya.

“Sebelum kejadian, dia (AS) meminta istrinya memasak air,” terangnya.

2. Total ada delapan orang terluka karena aksi AS

Ilustrasi Pembacokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Tatkala keluarga sang istri tiba, lanjut perwira melati dua itu, AS kemudian ke dapur mengambil parang. Padahal bincang-bincang sempat terjadi. Aksi itu bikin istri dan iparnya lari dari rumah. Dari keterangan sejumlah saksi, tindakan AS tak berhenti sampai di situ. Dia keliling kampung melukai siapa saja yang ditemuinya tanpa sebab.

"Total ada 8 warga yang terluka, termasuk iparnya," kata kapolres.

Baca Juga: Soal Pabrik Refinery, Warga Sebut Pemkot Balikpapan Tidak Tegas

3. Pelaku sempat melawan polisi dengan parang saat hendak diamankan

Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Sahrul Ramadan)

Amarah AS yang tanpa sebab itu menyulut petaka lain. Kompor untuk memasak air tadi tak dimatikan. Apinya diduga menjalar dan membakar rumahnya dan 63 rumah lainnya. Bripka Indra yang berada di sekitar lokasi bergegas ke lokasi setelah menerima laporan. Aksi persuasif Bripka Indra dan sejumlah warga tak berhasil. Dia malah mengejar mereka dengan parang. Senjata pun diambil karena kondisi makin tak terkendali. Malahan saat kembali ditenangkan, AS menantang polisi untuk menembaknya.

“Kami mengambil tindakan tegas terukur dan melumpuhkan pelaku yang kemudian dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Baca Juga: Penertiban Bangunan Segmen Pasar Segiri di Samarinda Dimulai Kembali

Berita Terkini Lainnya