Awas! Persentase Kesembuhan dari COVID-19 di Kaltim Kembali Menurun
Taat prokes, cara paling sederhana jaga diri dari COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Tingkat kesembuhan dari COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) menurun. Dari 96 menjadi 95 persen. Ini terjadi karena kasus positif kembali mendominasi laporan harian virus corona di Kaltim. Masyarakat diingatkan kembali memperkuat protokol kesehatan.
“Pemerintah melalui Satgas Penanganan COVID-19 terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah, tapi penularan masih terjadi," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Yudha Pranoto seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga: Sehari Produksi 601 Ton, Sampah Jadi Biang Kerok Banjir Samarinda
1. Tingkat kematian dari COVID-19 di Kaltim mencapai 2,4 persen
Data dari Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mengumumkan tambahan 105 kasus terkonfirmasi positif virus corona di provinsi ini. Dengan perincian Kutai Barat 16 kasus, Kutai Kartanegara 4 kasus, Kutai Timur 13 kasus, dan Paser 3 kasus. Selain itu Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 33 kasus, Bontang 3 kasus, dan Samarinda 39 kasus.
Sementara penambahan pasien sembuh dari COVID-19 dilaporkan sebanyak 53 kasus. Meliputi Berau 2 kasus, Kutai Barat 2 kasus, Kutai Kartanegara 10 kasus, dan Kutai Timur 3 kasus. Diikuti Paser 4 kasus, Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 20 kasus, Bontang 6 kasus, dan Samarinda 5 kasus.
Adapun penambahan pasien meninggal dunia dilaporkan sebanyak 6 kasus. Terdiri dari Kutai Kartanegara 2 kasus, Kutai Timur 1 kasus, Paser 1 kasus, dan Balikpapan 2 kasus. Meski demikian, dia mengajak masyarakat tidak terlampau waswas dengan COVID-19. Sebab dasarnya, sebagian besar pasien dan penderita virus ini bisa disembuhkan.
"Ini fakta juga, bahwa tingkat kematian dari COVID-19 hanya 2,4 persen. Sampai saat ini 96 persen pasien sembuh dan selebihnya masih dalam perawatan. Jadi tetap waspada, tapi tidak juga terlalu waswas dan panik," sebutnya.
Baca Juga: Eks Lokalisasi Bayur Masuk Aset Pemkot Samarinda, Begini Ceritanya