Bandara Samarinda Tutup, Warga Pedalaman Kaltimtara Kesulitan Logistik
Bandara APT Pranoto akan tutup, menyulitkan warga pedalaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Dalam 12 hari ke depan, Bandara APT Pranoto Samarinda akan menutup sementara operasionalnya. Terhitung dari 20 November hingga 15 Desember 2019. Itu disebabkan karena pihak bandara sedang memasang airfield lighting system (AFL) serta proyek perbaikan taxiway bandara. Akibatnya sejumlah maskapai mengalami kerugian.
"Sama seperti maskapai lain, kami juga mengalami kerugian akan tetapi kami tetap mendukung langkah yang diambil UPBU APT Pranoto Samarinda," kata Distrik Manager Susi Air Samarinda, Astrid Siska Pratiwi, Jumat (8/11) sore.
Baca Juga: Bandara APT Pranoto akan Tutup selama 26 Hari, Sopir Taksi Ikut Merugi
1. Pasokan logistik warga pedalaman Kaltimtara akan terganggu
Salah satu maskapai yang melayani penumpang hingga pelosok Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltimtara)ialah Susi Air. Tak hanya itu, maskapai yang didirikan pada 2004 lalu juga membawa logistik bagi penduduk di daerah terpencil.
Jika bandara menutup layanan selama 26 hari ada kemungkinan pasokan logistik bagi warga di sejumlah daerah seperti Long Apung, Kalimantan Utara, Datah Dawai, Mahakam Ulu, kemudian Melak, Kutai Barat dan Muara Wahau, Kutai Timur akan terganggu.
"Bisa jadi demikian, sebab beberapa daerah mengandalkan jalur penerbangan (Susi Air) untuk ngambil logistik di Samarinda," tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan Astrid, kecuali Melak yang dilayani Express Air, kawasan lain seperti Long Apung, Datah Dawai dan Muara Wahau akan akan kesulitan dengan urusan logistik. Terlebih Long Apung, bila memilih jalur darat bisa berhari-hari. Maklum dengan menggunakan layanan penerbangan dari Susi Air, ongkos logistik darat dan lamanya distribusi bisa dikurangi.
"Masyarakat memang kesulitan untuk transportasi. Warga di Datah Dawai atau Long Apung cenderung ambil logistik di Samarinda. Biasanya logistik kebutuhan primer," tuturnya lagi.
Baca Juga: Bandara APT Pranoto akan Tutup, Maskapai Setuju Meski Terancam Merugi