Bocah Tiga Tahun di Samarinda Disiksa Ibu Kandung hingga Patah Kaki
Polisi sudah menyelidiki kasus KDRT tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Malang nian nasib Budi--bukan nama sebenarnya. Anak tiga tahun itu harus dilarikan ke RSUD AW Sjahranie pada 9 November 2019 lalu karena menjadi korban penyiksaan oleh ibu kandungnya, Mawar (24)--juga bukan nama sebenarnya.
Kejadian penyiksaan tersebut dialami berkali-kali oleh Budi hingga membuat tubuhnya penuh dengan luka lebam.
Tak hanya itu kaki kirinya juga patah sementara bibirnya pecah serupa luka bakar. Tubuhnya juga kurus seperti kekurangan gizi.
Adalah Don Juan (40) dan Casablanca (28)--keduanya bukan pula nama sebenarnya--yang mengantar Budi ke rumah sakit. Sejoli itu merupakan orangtua angkat bocah malang tersebut.
"Alhamdulillah keadaannya sekarang perlahan membaik," ucap ibu angkat korban pada Rabu (20/11) saat ditemui di rumah sakit.
Baca Juga: Akhirnya, Guru Honorer Pelosok Samarinda Dapat Insentif Tambahan
1. Berawal dari firasat buruk, korban akhirnya bisa dibawa ke rumah sakit
Belasan hari dirawat senyum kembali melingkar di wajah bocah tersebut. Sebelumnya tidak, sebab hanya rasa sakit dirasakan.
Casablanca pun menceritakan nestapa yang dialami Budi. Rupanya sebelum membawa anak angkatnya itu ke rumah sakit daerah, suaminya, Don Juan, dihinggapi perasaan tak nyaman soal Budi.
Firasat itu terus mengusiknya. Setelah menyelesaikan santapan, keduanya bergegas ke rumah Mawar.
"Biasanya seminggu sekali kami jenguk. Ini sudah sebulan kami tak bertemu. Setiap kali kami ambil (bertemu) ada luka. Gak pernah gak ada luka. Emang sudah curiga (disiksa) tapi kami tak bisa asal tuduh," terangnya.
Baca Juga: Densus 88 Anti Teror Amankan Terduga Teroris di Samarinda