TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diresmikan BJ Habibie, Perumahan di Samarinda Ini Kerap Kali Banjir

Pilih renovasi rumah demi hindari banjir tahunan

Suasana banjir di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Jelang akhir tahun Samarinda dibayangi dua fenomena sekaligus. Pertama La Nina, anomali iklim ini picu peningkatan curah hujan berlebih, sementara kedua adalah banjir. Bukan rahasia lagi saat hujan, Kota Tepian dilanda banjir. Dan yang menentukan durasi. Semakin lama hujan melanda, genangan juga demikian. Kondisi ini tentu bikin pusing tujuh keliling warga langganan banjir. Utamanya kawasan Bengkuring, Kecamatan  Samarinda Utara.

“Iya kami selalu waswas, apalagi hujan deras. Pasti banjir,” ujar Maulani Al Amin, warga Perumahan Bengkuring kepada IDN Times saat ditemui di Warung Kopi Mawar, Jalan Mawar, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Jumat (13/11/2020) sore.

Baca Juga: BPBD Ungkap Puluhan Titik Banjir, Paling Rawan Kawasan Samarinda Utara

1. Kawasan Bengkuring masuk daerah rawan banjir

Maulani Al Amin, warga Perumahan Bengkuring saat diwawancarai IDN Times di Warung Kopi Mawar, Jalan Mawar, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Jumat (13/11/2020) sore (IDN Times/yuda almerio)

Kondisi tersebut bukan isapan jempol semata. Kawasan Bengkuring di Utara Kota Tepian memang langganan banjir. Dan fakta tersebut masuk dalam catatatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda. Ada 34 daerah rawan banjir. Potensi terbesar berada di Kecamatan Samarinda Utara dan Kecamatan Sungai Pinang. Paling parah sempat dirasakan Maul, sapaan karibnya, pada 2008 lalu. Saat itu dirinya masih sekolah, belum ada akses jalan lain. Tiap hujan berjam-jam, kediamannya pasti tergenang.

“Air semata kaki, tapi tetangga yang lain ada yang sampai sepaha dewasa. Kira-kira setengah meter,” kenangnya.

2. Renovasi fondasi rumah demi hindari banjir

Kondisi warga yang terdampak banjir di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara (IDN Times/Yuda Almerio)

Tahun berbilang warsa, rumah Maul dan keluarganya sudah direnovasi. Sehingga saat banjir datang, air tak masuk lagi ke dalam bangunan. Tapi tetap saja, ayah anak satu ini khawatir. Apalagi hujan deras dalam waktu lama. Pasalnya bencana serupa pernah dialami saat banjir pada Desember 2019 dan Mei 2020.  Saat itu semua warga di kawasan Bengkuring kesusahan air bersih. Belum lagi ketika arus listrik dipadamkan. Karena nyaris semua rumah tergenang. Tak banyak persiapan yang dilakukan saat banjir, karena fondasi rumah sudah tinggi.

“Alhamdulillah tak mendapat masalah yang besar,” terangnya.

Baca Juga: Waduh! Belasan ASN di Samarinda Minta Cerai, Ini Penyebabnya

Berita Terkini Lainnya