DPRD Samarinda Sidak Tambang Ilegal tapi Pulang dengan Tangan Kosong
Sebagian besar warga tak tahu aktivitas tambang ini ilegal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Penyebab banjir di Samarinda tak hanya karena sedimentasi dan penyempitan Sungai Karang Mumus (SKM). Pengupasan lahan yang kemudian menjurus ke tambang batu bara ilegal juga jadi pemicu.
Praktik lancung ini coba dibongkar DPRD Samarinda pada Kamis (2/7) di Jalan Gunung Kapur, kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Sayangnya saat bertandang ke lokasi para legislator pulang dengan tangan hampa.
"Sudah tidak ada aktivitas sama sekali. Maunya pas lagi ngeruk kami sidak, jadi kami bisa memberikan punishment kami berikan," kata Ketua DPRD Samarinda, Siswadi usai kegiatan inspeksi mendadak alias sidak.
1. Tiba di lokasi tambang ilegal DPRD Samarinda tak dapat hasil
Menurut politikus PDI-Perjuangan ini informasi yang diberikan sedikit terlambat. Meskipun pemicu dari laporan ini juga berasal dari kegelisahan warga. Itulah alasan saat tiba di lokasi sudah tidak ada lagi aktivitas penambangan.
“Sangat disayangkan,” tuturnya.
Baca Juga: Lubang Bekas Tambang di Samarinda Akan Disulap Jadi Tempat Wisata
Baca Juga: Aktor Intelektual Diduga Kendalikan Tambang Ilegal di Bukit Soeharto