TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Heboh Isu WNA Tertular Virus Corona, Ini Penjelasan RSUD AWS Samarinda

Pelaut dari Eropa demam tinggi, memeriksakan diri ke RS AWS

Humas RSUD AWS, dr Arysia Andhina saat memberikan keterangan pers pada Ahad siang, 2 Februari 2020 (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Lantaran bisa mencabut nyawa, virus corona menjelma menjadi momok yang menakutkan bagi warga dunia.  Bahkan tak jarang, gara-gara endemik dari Wuhan, Tiongkok ini sebagian warga dibikin panik tak keruan.

Itu terjadi pada Sabtu (1/2) malam tatkala isu seorang warga asing di Samarinda diduga suspek virus corona. Kabar tersebut menyebar dari mulut ke mulut dan media sosial.

Rumor itu makin menjadi-jadi saat RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) belum bersedia berikan komentar. Rumah sakit baru buka mulut pada Ahad (2/2) siang.

Dari keterangan Humas RSUD AWS, dr. Arysia Andhina diketahui bila pasien pria berinisial A, merupakan warga dari salah satu negara di benua Eropa, datang ke rumah sakit pada Sabtu (1/2) bersama pemandu wisata.

“Dia datang ke rumah sakit berdasarkan rujukan dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Bandara APT Pranoto dan Dinas Kesehatan Kaltim,” tuturnya.

Baca Juga: Takut Tertular Corona, Warga Natuna Tolak Karantina 283 WNI dari Wuhan

1. Panas pasien memang di atas 38 derajat celsius, tapi bukan corona

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Maklum jika medikus rumah sakit ikut waswas, sebab hingga saat ini penyebaran virus corona belum bisa dibendung.

Endemik itu kini kawasan Asia Tenggara. Bila Malaysia dan Singapura ikut terpapar, bukan tak mungkin Indonesia bisa ikut terjangkit. Itu sebabnya, Kementerian Kesehatan RI meminta 19 daerah perwakilan termasuk Samarinda agar siaga.

Sejak 2007 lalu RSUD AWS ditunjuk menjadi rujukan penanganan virus mematikan seperti kasus flu burung. Dari hasil pemeriksaan di ruang isolasi UGD RSUD AWS, pasien memang mengalami batuk berdahak, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga demam.

“Panasnya memang 38-39 derajat celsius, tapi saya tegaskan pasien tak terinfeksi virus corona,” tuturnya.

2. Korban virus corona kian bertambah

Ilustrasi virus Corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Dari catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 31 Januari 2020, jumlah kasus yang terkonfimasi wabah virus dengan kode 2019-nCoV itu telah melampaui virus SARS, dengan rincian 9.900 kasus corona virus dan 8.096 SARS. Sementara korban yang meninggal akibat serangan wabah itu tercatat 259 jiwa.

Namun angka itu kian bertambah memasuki awal Februari, totalnya menjadi 14.586 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia. Khusus, Tiongkok, ada 14.380 kasus, 9.074 di antaranya terjadi di Provinsi Hubei. Sedangkan korban yang meninggal ada 305 orang.

Sejak Desember 2019 hingga saat ini, virus tersebut telah menyebar dari Wuhan, Tiongkok, ke 20 negara. Terakhir dilaporkan Italia, India, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, AS, Jerman, Finlandia, Kamboja, Prancis, Thailand, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.

“Dia pelaut dari Eropa kemudian ke Bangkok, tidak ada indikasi virus corona,” tambahnya. Namun demikian, pihak rumah sakit tak mengetahui pasti sejak kapan warga asing tersebut berdiam di Samarinda.

Baca Juga: Kisah 3 Pelajar SMP yang Berani Tangkap Begal Sadis di Samarinda

Berita Terkini Lainnya