Heboh Isu WNA Tertular Virus Corona, Ini Penjelasan RSUD AWS Samarinda
Pelaut dari Eropa demam tinggi, memeriksakan diri ke RS AWS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Lantaran bisa mencabut nyawa, virus corona menjelma menjadi momok yang menakutkan bagi warga dunia. Bahkan tak jarang, gara-gara endemik dari Wuhan, Tiongkok ini sebagian warga dibikin panik tak keruan.
Itu terjadi pada Sabtu (1/2) malam tatkala isu seorang warga asing di Samarinda diduga suspek virus corona. Kabar tersebut menyebar dari mulut ke mulut dan media sosial.
Rumor itu makin menjadi-jadi saat RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) belum bersedia berikan komentar. Rumah sakit baru buka mulut pada Ahad (2/2) siang.
Dari keterangan Humas RSUD AWS, dr. Arysia Andhina diketahui bila pasien pria berinisial A, merupakan warga dari salah satu negara di benua Eropa, datang ke rumah sakit pada Sabtu (1/2) bersama pemandu wisata.
“Dia datang ke rumah sakit berdasarkan rujukan dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Bandara APT Pranoto dan Dinas Kesehatan Kaltim,” tuturnya.
Baca Juga: Takut Tertular Corona, Warga Natuna Tolak Karantina 283 WNI dari Wuhan
1. Panas pasien memang di atas 38 derajat celsius, tapi bukan corona
Maklum jika medikus rumah sakit ikut waswas, sebab hingga saat ini penyebaran virus corona belum bisa dibendung.
Endemik itu kini kawasan Asia Tenggara. Bila Malaysia dan Singapura ikut terpapar, bukan tak mungkin Indonesia bisa ikut terjangkit. Itu sebabnya, Kementerian Kesehatan RI meminta 19 daerah perwakilan termasuk Samarinda agar siaga.
Sejak 2007 lalu RSUD AWS ditunjuk menjadi rujukan penanganan virus mematikan seperti kasus flu burung. Dari hasil pemeriksaan di ruang isolasi UGD RSUD AWS, pasien memang mengalami batuk berdahak, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga demam.
“Panasnya memang 38-39 derajat celsius, tapi saya tegaskan pasien tak terinfeksi virus corona,” tuturnya.
Baca Juga: Kisah 3 Pelajar SMP yang Berani Tangkap Begal Sadis di Samarinda