TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puncak Musim Hujan, selama Sebulan Samarinda Bakal Dihantui Banjir

Warga diminta waspada saat beraktivitas

Kawasan Simpang Empat Mal Lembuswana Samarinda yang jadi langganan banjir (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Samarinda diguyur hujan sejak Selasa (14/1) pagi hingga menjelang sore. Jangan ditanya, banjir pasti terjadi.

Sejumah ruas jalan mulai dari di Samarinda Ulu, Samarinda Kota, Samarinda Ilir, Sungai Pinang maupun Samarinda Utara diserbu genangan air dalam jumlah besar.

Maklum, dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Kota Tepian sedang berada di puncak musim penghujan. Itu artinya potensi banjir terus menghantui.

"Memang selama tiga bulan (terhitung Desember 2019) Samarinda berada di musim penghujan. Puncaknya Januari dan pada Februari akan mengalami penurunan intensitas hujan," kata Kepala BMKG Stasiun Metereologi Klas III, Riza Arian Noor pada Selasa (14/1).

Baca Juga: Warga Samarinda Diminta Berjaga, Bendungan Benanga di Level Siaga

1. Dalam sebulan curah hujan bisa menembus 400 milimeter

Kawasan Simpang Empat Mal Lembuswana Samarinda yang jadi langganan banjir (IDN Times/Yuda Almerio)

Pola perubahan iklim itu memang demikian, lanjutnya, nanti pada Maret mendatang curah hujan kembali menanjak.

Patut menjadi perhatian, jika berada dalam puncak musim penghujan, maka intensitas hujan meningkat. Dengan kata lain, hujan bisa terjadi selama sebulan. Detailnya, jika puncak musim total curah hujan itu 400 milimeter dalam sebulan, sedangkan bulan biasa hanya 100-300 milimeter.

"Selama musim hujan intensitasnya bisa begitu lebat. Pada Sabtu (11/1) dan Minggu (12/1) curah hujan terpantau 30-85 milimeter dalam sehari," terangnya.

2. Kawasan Samarinda Utara paling tinggi curah hujannya

Kondisi warga yang terdampak banjir di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara (IDN Times/Yuda Almerio)

Menurutnya, dari sepuluh kecamatan di Samarinda, kawasan utara Kota Tepian punya curah hujan lebih tinggi dibandingkan area lain. Dengan demikian, wajar bila kawasan tersebut selalu digenangi air.

Dari pantauan BMKG curah hujan terbesar terjadi di seputaran Bandara APT Pranoto dengan intensitas air sekitar 80 milimeter. Sementara untuk prediksi sepekan ke depan, wilayah Samarinda masih akan hujan. Dengan potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat.

"Apabila tiga hari tidak terjadi hujan maka patut waspada," sebutnya.

Baca Juga: Tinggi Air Meningkat, Bendungan Benanga di Samarinda Terancam Jebol

Berita Terkini Lainnya