Tak Mampu Bertahan, Sejumlah Hotel di Kaltim Dilego karena COVID-19
Okupansi hotel memang menanjak namun tak signifikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Akhir tahun lalu okupansi hotel sempat menanjak naik sebesar 59,78 persen dari seluruh kamar yang tersedia. Sayangnya hal tersebut tak terlalu signifikan. Demikian dikatakan Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, Muhammad Zulkifli.
“Kalau data kami 54,29 persen, beda tipis dengan BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltim,” terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (18/2/2021) sore.
Baca Juga: Seprai Hotel Berpotensi Tularkan COVID-19, Ini Antisipasi PHRI Kaltim
1. Tren kenaikan okupansi saat akhir tahun itu hal biasa
Menurutnya, lonjakan tingkat kunjungan ke hotel jelang akhir tahun merupakan hal lumrah. Hal tersebut selalu terjadi. Sebagian konsumen berasal dari pemerintah dan swasta. Biasanya dimulai dari Oktober kemudian berakhir Desember. Bila berkaca dari tahun-tahun sebelumnya capaian 50 persen tersebut bukan angka yang besar.
“2018 atau 2019 kami bisa dapat 80 persen. Tapi tentu saja kami harus tetap bersyukur,” terangnya.
Baca Juga: Okupansi Hotel di Kaltim Mulai Tumbuh meski Masih Pandemik COVID-19