Antisipasi COVID-19, RS di Penajam Paser Utara Tak Punya Baju Hazmat

APD tidak lengkap jadi kendala RSUD di PPU

Penajam, IDN Times - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr. Jansje Grace Makisurat mengatakan, RSUD RAPB PPU belum memiliki pakaian hazmat  atau Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis 

"Pakaian hazmat atau APD khusus dalam penanganan pasien COVID -19 tidak ada. Kami telah memesannya tetapi belum dikirim oleh agen resmi yang kami pesan. Bahkan informasinya pakaian hazmat lagi kosong," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (14/3) di Penajam.

1. RSUD siapkan baju bedah dan peralatan lainnya

Antisipasi COVID-19, RS di Penajam Paser Utara Tak Punya Baju HazmatPelayanan RSUD RAPB PPU (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Meskipun tak memiliki baju hazmat, tetapi RSUD RAPB memiliki masker N95 atau respirator yang mampu menyaring udara hingga 95 persen. Masker ini direkomendasikan untk pencegahan virus corona karena lebih aman.

"Kendala kami tidak tersedianya APD standar karena belum lengkap. Sementara untuk mendapatkan APD tersebut di pasar resmi kini lagi kosong. Kondisi ini menjadi kami kesulitan sekarang," ungkap Grace.

Baca Juga: Flu Spanyol Mewabah Seabad Lalu, Pandemik Mirip Virus Corona

2. Hingga kini RSUD PPU belum menangani pasien terindikasi virus corona

Antisipasi COVID-19, RS di Penajam Paser Utara Tak Punya Baju HazmatTim Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan Covid-19 Pemkab PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Grace menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan Tim Khusus Penanggulangan wabah virus corona atau COVID-19 tersebut. Meskipun hingga kini RSUD RAPB  belum menangani pasien yang terindikasi virus corona. 

"Sejauh ini belum ada pasien suspect terinfeksi virus corona masuk dalam penanganan Tim Penanggulangan Infeksi Novel Corona Virus di RSUD RAPB PPU yang kami bentuk," katanya.

Dibeberkannya, tim penanggulangan ini dibentuk dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi outbreak (kejadian luar biasa) di PPU.

RSUD RAPB sendiri, tidak secara khusus ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien terinfeksi corona.

3. Hingga kini tim penanggulangan infeksi virus corona masih disiagakan

Antisipasi COVID-19, RS di Penajam Paser Utara Tak Punya Baju Hazmatdr. Jansje Grace Makisurat (IDN Times/ Istimewa)

"Hingga kini tim penanggulangan infeksi virus corona masih kami siagakan untuk mengantispasi pasien suspect virus corona. Bahkan kami telah menyiapkan ruang isolasi khusus sebelum dikirim ke rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan," urainya.

Untuk menambah pengetahuan tenaga medis di RSUD RAPB, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) PPU telah melakukan sosialisasi kepada anggotanya serta kepada tenaga medis lainnya yang bersentuhan langsung dengan pasien.

"Selain IDI, kami juga secara maraton selama tiga hari telah melakukan sosialisasi kepada seluruh tenaga medis di RSUD ini. Sedangkan sosialisasi di luar RSUD saya tidak mengetahuinya," tutur Grace.

4. Pemkab PPU telah melakukan langkah antisipasi penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19

Antisipasi COVID-19, RS di Penajam Paser Utara Tak Punya Baju HazmatRapat pembentuk Tim Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan Covid-19 Pemkab PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Diwartakan, sebelumnya Sekretaris Daerah PPU Tohar, mengatakan, Pemkab PPU telah melakukan langkah antisipasi penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19, dengan membentuk Tim Penanggulangan Virus Corona.

"Tim dibentuk berdasarkan hasil rapat koordinasi di mana sebagai pengarahnya adalah Bupati PPU, Abdul Gafur Masud, penanggungjawabnya saya sendiri, Ketua Tim ditunjuk Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)," jelasnya.

Tohar menjelaskan, secara teknis untuk penanggulangan virus dikoordinasi oleh Direktur RSUD beserta jajarannya dengan melibatkan anggota tim sesuai kebutuhan penanganan jika terdapat pasien terindikasi virus corona.

"Tugas utama Tim Penanggulangan virus corona ialah untuk mengantisipasi penyebaran virus di wilayah PPU. Meskipun, hingga kini belum ada informasi ada warga PPU yang suspect maupun terinfeksi virus corona itu,"pungkasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Bertambah, Pasien COVID-19 di Indonesia Kini 96 Orang

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya