Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Guru SD di IKN Dilatih Bahasa Inggris dan Wawasan Kebangsaan

Para guru tingkat SD di IKN Sepaku, peserta pelatihan bahasa Inggris komunikasi digital (IDN Times/Ervan)
Para guru tingkat SD di IKN Sepaku, peserta pelatihan bahasa Inggris komunikasi digital (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Pembekalan wawasan kebangsaan dan pelatihan bahasa Inggris diberikan kepada tenaga pendidik atau guru sekolah dasar (SD) di Ibu Kota Nusantara. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). 

Kegiatan yang digelar di SMPN 2 Sepaku selama dua hari sejak Selasa (10/10/2023) hingga Rabu (11/10/2023) tersebut, merupakan Program Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar 

"Kemajuan SDM di IKN tidak bisa dilakukan oleh OIKN namun harus dikeroyok bekerja sama dengan pihak lain, salah satunya seperti dilakukan kami bersama ITB sekarang. Jadi tidak hanya soal pembangunan tetapi juga dari sisi SDM," ujar Deputi Sosbudpemas Otorita IKN Alimuddin usai membuka kegiatan, Selasa (10/10/2023).

1. Berbagai kegiatan untuk kembangkan SDM

Para pendidik tingkat SD di IKN Sepaku, saat mengikuti pelatihan dari para dosen ITB (IDN Times/Ervan)
Para pendidik tingkat SD di IKN Sepaku, saat mengikuti pelatihan dari para dosen ITB (IDN Times/Ervan)

Dikatakannya, selama ini, telah ada berbagai kegiatan yang dilakukan pihaknya sebagai upaya  mengembangkan SDM di Sepaku. Dan kini pihaknya memberikan pembekalan dan pelatihan kepada penduduknya. 

"Sebelumnya masyarakat umum diberikan berbagai macam pelatihan keterampilan, maka tenaga pendidikan juga perlu diberikan bekal wawasan yang cukup, sehingga mampu mengikuti perkembangan yang ada, apalagi IKN menjadi daerah tujuan manusia termasuk teknologinya," jelas Alimuddin.

Menurutnya, pelatihan bahasa Inggris dianggap cukup membantu, lantaran IKN akan mendunia. Artinya tidak hanya masyarakat Indonesia yang mendatangi Sepaku, tetapi juga dari luar negeri. Pelajaran bahasa Inggris juga sangat diperlukan untuk peserta didik. 

"Upaya itu beriringan dengan dijadikannya pelajaran bahasa Inggris di tingkat SD sebagai mata pelajaran wajib, dan bukan lagi muatan lokal," tegasnya.

Ia menilai, bahasa Inggris bukan karena ada kurikulumnya, tapi memang itu sudah wajib diberikan kepada anak-anak peserta didik.

2. Bahasa Inggris wajib bagi peserta didik

Deputis Sosbudpemas Otorita IKN, Alimuddin (IDN Times/Ervan)
Deputis Sosbudpemas Otorita IKN, Alimuddin (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Associate Professor ITB Nia Kurniasih, mengungkap sedikitnya ada 50 orang guru dari seluruh SD yang ada di Sepaku, turut serta dalam kegiatan ini. Mereka diberikan pelatihan bahasa Inggris serta pembekalan wawasan kebangsaan.

Adapun urgensi dari pelatihan ini dilaksanakan di Sepaku, bebernya, karena Ibu Kota pindah ke Sepaku, tepat saat zaman disruptif atau perubahan teknologi komunikasi yang cukup masif.

Sehingga, apabila para tenaga pendidik ini tidak diberi bekal dari sekarang, maka dikhawatirkan akan terjadi banyak masalah, dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi ke depannya. “Perpindahan IKN ini terjadi di era disruptif atau zaman ketika terjadi perubahan teknologi komunikasi secara besar-besaran,” ucap Nia.

3. Perpindahan IKN ini terjadi di era disruptif

Deputi Alimuddin beserta Associate Professor ITB, Nia Kurniasih dan seluruh peserta foto dengan menujukan logo IKN (IDN Times/Ervan)
Deputi Alimuddin beserta Associate Professor ITB, Nia Kurniasih dan seluruh peserta foto dengan menujukan logo IKN (IDN Times/Ervan)

Selain itu, sambungnya, dalam beberapa waktu ke depan, akan ada gelombang pendatang ke Sepaku yang berasal dari berbagai latar belakang, baik budaya, lokal hingga internasional.

Oleh karena itu, tambahnya, apabila masyarakat di Sepaku tidak diberikan pemahaman dan bekal berpikir kritis, maka dikhawatirkan dapat menjadi pengaruh terhadap kemajuan masyarakat Sepaku sendiri.

“Bakal diperlukan kemampuan SDM yang berpikir kritis, karena akan ada berbagai budaya nanti ke sini, itu sangat potensial terjadi. Sehingga ada perubahan kemajuan masyarakat dengan perubahan teknologi,” jelasnya.

Upaya untuk meningkatkan kualitas masyarakat Sepaku terus dilakukan. Tidak hanya kalangan guru, ibu-ibu, tetapi juga bagi para petani dan lainnya. Belum lama ini, ITB juga membantu memberikan wawasan mengenai teknologi pertanian serta konstruksi, kepada masyarakat di Sepaku.

4. Bahasa Inggris masih menjadi kendala

Peserta didik SD di Sepaku kawasan IKN (IDN Times/Ervan)
Peserta didik SD di Sepaku kawasan IKN (IDN Times/Ervan)

Seorang peserta Guru dari SD 010 Sepaku, Sri Wahyuni mengaku sangat terbantu dengan pelatihan semacam ini. Karena di Sepaku kendala yang dihadapi adalah keterbatasan bahasa khususnya bahasa Inggris.

"Sehari-harinya kami menggunakan bahasa Indonesia di sekolah, sedangkan pengetahuan bahasa asing masih belum cukup, jadi kami senang dengan pelatihan seperti ini," akunya.

Memang tidak mudah, tapi menurutnya, harus ditempa dari awal, jika tidak dikhawatirkan masyarakat tidak bisa mengiringi lajunya perkembangan IKN ke depan.

“Intinya sangat bangga dan bersyukur bisa ikut dalam kegiatan ini, otomatis bisa menambah wawasan lagi, pengetahuan baru lagi, selama ini kami masih kurang terutama bahasa untuk sehari-hari,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ervan Masbanjar
Sri Gunawan Wibisono
Ervan Masbanjar
EditorErvan Masbanjar
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Rp135 Miliar Digelontorkan, Kaltim Tingkatkan Kualitas Jalan Pesisir

27 Okt 2025, 11:00 WIBNews