Penyintas COVID-19: Berharap Vaksin Efektif Cegah Penularan Corona 

Masih ragu efektivitas serta efek samping vaksin COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang didistribusikan oleh PT Bio Farma telah tiba pada Selasa (5/1/21) pagi di Kota Balikpapan. Namun, 25.520 dosis vaksin untuk tenaga medis di Kalimantan Timur ini ternyata masih belum bisa digunakan karena masih menunggu izin BPOM.

Keberadaan vaksin COVID-19 ini, meskipun bisa menjadi harapan baru bagi masyarakat, namun masih ada pula yang mengaku takut dan belum yakin akan efektivitasnya. Berikut IDN Times sajikan wawancara dengan beberapa penyintas COVID-19 di Balikpapan terkait vaksin COVID-19. Simak liputannya di sini. 

1. Vaksin COVID-19 penting untuk meningkatkan imunitas

Penyintas COVID-19: Berharap Vaksin Efektif Cegah Penularan Corona Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Salah seorang penyintas COVID-19, Diah Anggaraeni (30) mengakui keberadaan vaksin COVID-19 dibutuhkan oleh masyarakat. "Kalau logika saya seperti cacar. Harapannya kalau ada vaksin bisa mengurangi kasus. Tapi ya tidak tahu efek sampingnya apa," ungkap pengajar atau tutor kursus mata pelajaran ini saat dihubungi IDN Times pada Rabu (6/1/2021).

Diah mengakui, vaksin ini memang sangat penting jika memang bisa memberi imunitas untuk mencegah persebaran COVID-19 di Kota Minyak. Namun bagaimana pun, vaksin ini bahannya apa, kemudian efeknya terhadap tubuh juga belum diketahui masyarakat luas.

"Kita ini kan orang awam saja ya. Nurut pemerintah. Jadi saya sendiri berharap kalau pun harus divaksin semoga aman. Tapi kan saya pernah positif, saya dengar yang pernah positif bukan prioritas vaksin. Ya dilihat saja," katanya.

Baca Juga: Samarinda Dapat Jatah Vaksin COVID-19 Paling Banyak di Kaltim

2. Masih ragu atas efektivitas vaksin COVID-19

Penyintas COVID-19: Berharap Vaksin Efektif Cegah Penularan Corona Vaksin COVID-19 jatah Kaltim tiba di Bandara SAMS Sepinggan Balikppan pada 5 Januari 2020 (IDN Times/Hilmansyah)

Lain lagi pendapat Danny -bukan nama sebenarnya- remaja 16 tahun yang juga seorang penyintas COVID-19. Ia mengungkapkan, "Vaksin kan hanya spesifik ke satu jenis virus, padahal corona kan banyak jenisnya. Jadi ya tetap gak bisa 100 persen pasti gak kena," ujarnya. 

Ia pribadi sebagai seorang yang pernah terjangkit COVID-19, merasa belum yakin apakah dirinya bersedia divaksin atau tidak. "Masih ragu-ragu untuk divaksin," katanya.

Meskipun demikian ia berharap agar vaksin COVID-19 ini efektif sehingga dapat menekan penyebaran kasus virus corona di Indonesia dan berbagai belahan dunia lainnya.

3. Pemerintah harus bisa memastikan vaksin COVID-19 aman untuk masyarakat

Penyintas COVID-19: Berharap Vaksin Efektif Cegah Penularan Corona Vaksin COVID-19 (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara penyintas lainnya, Fatmawati (30) juga mengaku telah mengetahui informasi mengenai vaksin COVID-19 tersebut. Namun ia sendiri tak tahu apakah dirinya termasuk yang akan menerima vaksinasi atau tidak.

"Kalau saya, seandainya memang tidak perlu vaksin yang lebih memilih tidak vaksin. Apalagi sudah pernah positif. Tapi kalau potensi tertular masih ada ya mau juga divaksin," terangnya.

Mengenai efek samping atau kandungan vaksin, dirinya mengaku tidak tahu. Namun apabila para tenaga kesehatan yang sekarang menjadi prioritas akhirnya bersedia divaksin, tentunya ia juga berharap mendapatkan perlindungan tersebut.

"Tapi kalau tenaga kesehatan saja tidak mau, ya saya mending tidak vaksin juga. Yang penting pemerintah bisa pastikan vaksin ini aman," katanya.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Jatah Kaltim Tiba di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya