220 Dokter di Kaltim Terpapar COVID-19 Selama Pandemik

Samarinda, IDN Times - Tenaga kesehatan dan petugas medis menjadi prioritas utama penerima vaksin tahap pertama pada Januari 2021. Maklum saja figur ini merupakan garda terdepan dalam penanganan virus corona atau COVID-19 sepanjang sepuluh bulan terakhir.
“Kita berharap setelah penyuntikan vaksin ini tak ada lagi tenaga medis (juga tenaga kesehatan) yang tumbang karena COVID-19,” ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Nataniel Tandirogang saat dikonfirmasi pada Selasa (2/2/2021) sore.
1. Sepuluh bulan terakhir ada 220 dokter di Kaltim yang terjangkit COVID-19
Pemberian imun kepada dokter dan perawat ini memang penting, sebab sudah 10 bulan lebih mereka berjuang hadapi pandemik mematikan tersebut. Data dihimpun IDN Times sepanjang corona mewabah di Benua Etam, sejumlah nakes terjangkit COVID-19. Misalnya pada 14 Juli 2020 lalu. Kala itu 19 tenaga medis dari RSUD Inche Abdoel Moeis terkonfirmasi corona, seluruh pelayanan di rumah sakit daerah itu tutup sementara. Lalu menyusul Paser pada 18 Juli 2020. Satu nakes dari klinik di Kecamatan Batu Sopang terkonfirmasi positif corona.
Kemudian seorang perawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara juga terkonfirmasi positif COVID-19 pada 21 Juli. Akibatnya, 54 nakes lain yang kontak erat dengan perawat tersebut dikarantina. Lalu Samarinda, 28 Juli 2020, sebanyak 6 nakes terpapar COVID-19, dua hari kemudian jumlahnya bertambah menjadi 21 orang.
Selanjutnya pada 30 Juli 2020 lalu, ada 14 nakes RSUD Beriman Balikpapan terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19. Akibatnya UGD RSUD Beriman ditutup sementara. Terakhir pada akhir Agustus 2020 lalu RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda melaporkan ada 26 tenaga kesehatannya yang terinfeksi COVID-19. Bahkan kasusnya membentuk klaster sendiri. Selain para perawat, dokter juga demikian.
“Data yang kami punya sepanjang 10 bulan terakhir ada 220 dokter terpapar COVID-19 di Kaltim,” sebutnya.
2. Bantu tenaga kesehatan dan medis dengan taat protokol kesehatan
Syukurnya dengan pemberikan vaksin ini, lanjut Nataniel, perasaan waswas para tenaga medis atau tenaga kesehatan bisa berkurang sedikit. Siapa pun tentu bakal khawatir jika berhadapan dengan virus. Namun hal tersebut merupakan kewajiban, karenanya dia meminta warga agar juga demikian. Cukup taat dengan protokol kesehatan atau prokes 3M. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak atau hindari kerumunan.
“Dengan cara ini penyebaran virus bisa dikurangi,” tegasnya.
Baca Juga: 6 Nakes Positif COVID-19, RSUD AWS Kaltim Tak Bisa Terima Pasien Baru
3. Jangan pernah meremehkan virus corona
Nataniel menambahkan, virus ini tak akan berhenti bertambah bila warga tak taat dengan prokes. Hal senada berlaku dengan kasus kematian.
“Potensinya selalu ada. Jangan remehkan virus corona,” pungkasnya.
Baca Juga: Jumlah Nakes Kaltim Tak Sebanding dengan Vaksin COVID-19 yang Diterima