Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dapat Restu dari Pusat, Sempadan SKM di Samarinda Bakal Direvitalisasi

Sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) di segmen Pasar Segiri yang sudah ditertibkan, Jalan dr. Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Kawasan sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) memang belum dilirik pemerintah pusat masuk dalam proyek strategis nasional atau PSN. Meski demikian anak Sungai Mahakam ini tetap diberikan ruang oleh pemerintah pusat untuk peremajaan. Dokumennya pun telah penuhi persyaratan.

“Iya sudah lengkap (berkas pendukung). Saat ini masih menunggu kepastian hukumnya (dari pusat),” ujar Sugeng, Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda saat dikonfirmasi pada Jumat (22/1/2021) sore.

1. Sempadan SKM Samarinda bakal dijadikan kawasan RTH

Warga saat membongkar bangunan miliknya di bantaran Sungai Karang Mumus segmen Pasar Segiri, Jalan dr Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio)

Kelengkapan berkas yang dimaksud Sugeng adalah dokumen status tanah. Pasalnya kawasan SKM yang bakal diremajakan luasnya 5 hektare. Nantinya dalam prosesnya bakal dibentuk tim terpadu dalam penanganan pembebasan lahan dan dampak sosial. Agenda peremajaan ini merupakan wacana Pemkot Samarinda yang diajukan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang (Deputi VI).

“Nantinya arah peremajaan SKM ini mengarah kepada ruang terbuka hijau (RTH),” sebutnya.

2. Proses pembebasan lahan disebut tak mengalami kendala

Kawasan perumahan di sempadan Sungai Karang Mumus (IDN Times/Yuda Almerio)

Langkah Pemkot Samarinda tentu patut diapresiasi, sebab kota ini memang perlu RTH. Pasalnya hingga kini kawasan hijau Samarinda hanya 5 persen. Padahal dalam Perda No 2/2014 tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Samarinda 2014–2034 harus mencakup 30 persen. Masih 25 persen lagi belum terpenuhi dari 717,4 kilo meter persegi luas Samarinda. Syukurnya program revitalisasi ini sudah berjalan, terutama di segmen Pasar Segiri. Sejumlah bangunan telah dirapikan.

“Tanah di kawasan tersebut juga milik pemerintah sehingga saat pembebasan lahan tidak mengalami kendala,” tuturnya.

3. Masih menanti kepastian payung hukum dari pusat

Pengerukan SKM sebelum ditertibkan PemkotSamarinda. Foto ini diambil saat pengerukan SKM pada pekan kedua pada akhir Juli 2019. Sejumlah warga masih menantikan duit tali asih ketika itu. Sehingga enggan pindah dari kediamannya. (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia menambahkan, dalam proses peremajaan pemkot juga bakal ditopang oleh Pemprov Kaltim dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III. Itu sebab besar harapan agar payung hukum program peremajaan SKM ini segera terbit.

“Tujuannya agar kita bisa lebih mudah bergerak ke tahap selanjutnya,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us