Gara-gara Virus Corona, Ada 292.892 Pemilih di Samarinda Jadi Golput

Banyak warga menolak memilih karena Samarinda zona merah

Samarinda, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda, Kalimantan Timur, mengatakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 paling rendah se-Kaltim. 

“Iya, memang untuk persentase partisipasi pemilih kita (Samarinda) paling rendah se-Kaltim,” ujar Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat saat dikonfrmasi pada Senin (1/2/2021) sore.

1. Ada 292.892 warga Samarinda tak menyalurkan hak suaranya saat pilkada serentak

Gara-gara Virus Corona, Ada 292.892 Pemilih di Samarinda Jadi GolputKetua KPU Samarinda, Firman Hidayat usai wawancara di Hotel Mercure Samarinda pada 21 Juli 2020 (IDN Times/Yuda Almerio)

Informasi dihimpun IDN Times, dari 576.981 daftar pemilih tetap (DPT) hanya 284.089 yang ikut memilih di Samarinda. Sisanya 292.892 warga tidak menyalurkan haknya di kotak suara. Kata Firman, ada beberapa hal menjadi penyebab ihwal tersebut terjadi. Pertama tak lain dan tak bukan pandemik COVID-19 atau virus corona. Gara-gara wabah ini pihaknya tak bisa berbuat banyak.

“Apalagi di Kecamatan Samarinda Kota banyak yang tak berani keluar rumah karena kala itu masih zona merah,” terangnya.

2. Selain virus corona ada juga pemilih yang tak jelas domisilinya

Gara-gara Virus Corona, Ada 292.892 Pemilih di Samarinda Jadi GolputIlustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Selanjutnya, kata Firman, ada pemilih yang terdaftar di Samarinda namun saat kenduri demokrasi berlangsung tak datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Bukan karena berada di luar daerah melainkan pemilih tersebut memang tak ada, tapi domisili dan nama itu terdaftar. Namun data tersebut tak bisa dihapus. Keadaan ini yang memengaruhi jumlah DPT.

“Kami tak bisa menghapus data itu, karena bisa jadi pemilih ini tiba-tiba datang ke TPS. Tapi ini bukan pemilih siluman,” tegasnya.

Baca Juga: Waduh! Susul Sekretaris, Dua Komisioner KPU Samarinda Positif COVID-19

3. Bersyukur karena bisa sukses laksanakan pilkada di tengah wabah

Gara-gara Virus Corona, Ada 292.892 Pemilih di Samarinda Jadi GolputIlustrasi. Lukisan pada lomba mural bertema Nemo Golput (Jangan Golput) di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (16/8/2020). ANTARAFOTO/Basri Marzuki

Mantan pewarta ini juga tak menyangkal selama sosialisasi pihaknya tak bisa maksimal. Akibat COVID-19 semua serba terbatas. Akhirnya pesan yang disampaikan juga demikian lantaran sasaran atau penerima pesan berkurang. Nah, perpindahan warga Samarinda ke tempat lain tanpa laporan juga jadi pemantik tingkat partsipasi merosot.

Meski demikian, dia bersyukur perhelatan pesta demokrasi bisa berlangsung dengan baik di tengah pandemik virus corona. Dan bila dibandingkan dengan lima tahun lalu, tingkat partisipasi Samarinda meningkat. Dari 49,76 persen menjadi 51,80 persen.

“Kita patut bersyukur di tengah pandemik, perhelatan bisa sukses berlangsung. Ingat Pilkada Samarinda pada 2015 itu tak ada COVID-19,” pungkasnya.

Baca Juga: Penghitungan KPU Belum Tuntas, Jawara Pilkada Samarinda Bisa Berubah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya