Sabu 2 Kg Dikendalikan dari Lapas IKN Baru, Polisi Perketat Pengawasan

Samarinda memang jadi sasaran bandar narkoba

Samarinda, IDN Times - Pemerintah tengah sibuk dengan urusan rencana pembangunan kawasan ibu kota negara (IKN) baru. Enggan kalah dengan pemerintah, para bandar dan pengedar narkoba juga demikian. Kerap melancarkan aksinya ke kawasan IKN baru di Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU) hingga kota penyangga seperti Samarinda, Bontang hingga Balikpapan.

“Makanya kami terus mengetatkan pengawasan,” ucap Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo usai memberikan keterangan pers pada Rabu (12/2) sore.

1. Penyelundupan sabu dikendalikan dari Lapas Tenggarong

Sabu 2 Kg Dikendalikan dari Lapas IKN Baru, Polisi Perketat Pengawasanilustrasi sabu-sabu yang diungkap Polresta Samarinda Agustus 2019 (IDN Times/Yuda Almerio)

Hasilnya pada Senin (11/2) malam, korps tribrata pemburu narkoba ini menangkap Abdullah (31) dengan 2 kilogram sabu-sabu di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Samarinda Utara.

Barang haram itu telah dibagi-bagi ke dalam 22 poket dengan takaran berbeda-beda. Namun rata-rata beratnya masing-masing 50 gram.

Sepuluh hari sebelumnya persisnya 1 Februari 2020, polisi juga mengamankan ganja seberat 2,5 kilogram dari tangan mahasiswi berinisial Is (23) di indekosnya Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.

Baik Abdullah maupun Is sama-sama kurir atau pesuruh yang bertugas mengantarkan narkoba ke lokasi lain. Dari penyelidikan polisi, Abdullah mendapat perintah dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Sementara ini kami dapat info dari sana (Lapas Tenggarong). Yang nyuruh pria berinisial SL, usianya 35 tahun,” bebernya.

Baca Juga: Menyingkap Tabir Kematian Janggal Napi di Lapas Samarinda

2. Polisi bakal mengadakan razia lapas besar-besaran

Sabu 2 Kg Dikendalikan dari Lapas IKN Baru, Polisi Perketat PengawasanDari kiri Kasubbag Humas Polresta Samarinda Iptu Eko, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman (tengah) dan Kasat Reskoba Kompol Raden Sigit saat menunjukkan barang bukti sabu-sabu (IDN Times/Yuda Almerio)

Lalu bagaimana keduanya bisa berkomunikasi? Bagai jaring laba-laba dengan banyak cabang, keduanya bisa berhubungan karena kawan. Keduanya berasal dari satu kampung, Muara Badak, Kukar.

Bertemu sepekan lalu, Abdullah menyanggupi permintaan SL karena butuh uang. Dia dijanjikan rupiah sebanyak Rp2 juta, bakal diterima setelah mengantar “paket” ke Bontang. Dengan adanya fakta ini, polisi tentu tak tinggal diam. Pihaknya bakal menyelidiki hingga tuntas.

“Bila perlu nanti razia (lapas) besar-besaran,” tegasnya.

3. Jadi pintu masuk, Samarinda favorit para bandar narkoba

Sabu 2 Kg Dikendalikan dari Lapas IKN Baru, Polisi Perketat PengawasanIlustrasi narkoba dilakban dan dimasukkan ke dalam kotak makanan ringan (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia menambahkan, Samarinda merupakan salah satu daerah penyangga IKN, yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara dan Kuching, Serawak hingga Malaysia. Itu sebabnya, Kota Tepian—sebutan lain Samarinda menjadi magnet bagi para bandar besar. Tak hanya sebagai lokasi berjualan tapi juga pintu masuk menuju daerah lain.

“Barang datang bisa lewat darat, udara hingga pelabuhan. Antisipasinya kami sudah menyebar anggota (pakaian sipil) untuk berjaga,” pungkasnya.

Baca Juga: Sabu-Sabu 2 Kg Gagal Beredar di Bontang, Polisi Selidiki Asal Narkoba

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya