Es Mamang Legend Pasar Dahlia Pontianak Diburu saat Cuaca Panas

Pontianak, IDN Times - Di tengah cuaca panas, paling enak menikmati suguhan untuk melepas dahaga. Di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), ada es nona legendaris yang diburu warga.
Es Mamang Legend namanya, berlokasi di depan Pasar Dahlia, Sungai Jawi, Pontianak sudah ada sejak 55 tahun lalu.
Pasutri asal pulau Jawa merantau ke kota Pontianak, Sunari dan Asma mencari keberuntungan lewat berjualan es di Pontianak sejak tahun 1970.
1. Jualan dari tahun 1970

Sunari dan Asma sudah bersiap dan mendorong gerobak es sejak pukul 08.30 WIB. Belum sampai tujuan, mereka sudah ditunggu para langganan yang tak sabar untuk menikmati es tersebut.
Di tengah panasnya cuaca Kota Pontianak membuat orang yang lewat ingin menikmati kesegaran Es Mamang Legend ini.
Es yang berlokasi di depan Pasar Dahlia ini sudah ada sejak tahun 1970 dan masih bertahan hingga kini. Sunari dan Ibu Asma membawa usaha ini dari Jawa Barat ke Pontianak, dan sejak saat itu kelezatannya diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Iya, kita sudah buka itu dari 1970han, dari harga dulu kita jual harganya Rp500 perak sampai sekarang ada harganya Rp10 ribu," ujar Asma, Minggu (2/11/2025).
2. Dulu jualan dipikul

Asma bercerita dulu sebelum jualan pakai gerobak, suaminya jualan Es Mamang dengan cara dipikul dan keliling jalanan Pontianak. Namun seiring berjalannya waktu akhirnya mereka membuka gerobak dan berjualan di depan Pasar Dahlia.
Asma mengenang dulunya ia sering bertemu pelanggan yang membawa anaknya, kini anak-anak tersebut datang kembali membeli Es Mamang dengan membawa anak mereka.
"Kita udah lama kan jualan di sini, pokoknya dari mamanya ke anaknya itu, dulu kan biasanya kalau mamanya belanja (ke Pasar Dahlia) anaknya itu dititipkan sama saya sambil minum es, sekarang mereka kalau datang udah bawa anak-anak juga,” kenangnya.
3. Dibanderol harga Rp10 ribu

Es nona ini ada isi tapai ubi, cendol, dan kacang merah sebagai pelengkap dan menambah citarasa es tersebut. Minuman ini disajikan dengan es segar dan ditambah sirup berwarna merah.
“Kalau isian itu kita ada tapai ubi, kacang merah dan cendol, lalu setelah itu kita kasi esnya,” tuturnya.
Es Legend Mamang ini dibanderol dari harga Rp6 ribu hingga Rp10 ribu, sesuai ukuran kantong yang disediakan. Lapak es ini dibuka dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB, tergantung persediaan.
“Kita buka itu setengah sembilan hingga biasanya jam dua siang, tapi kalau hari minggu gini biasanya lebih ramai jadi jam 12 siang juga sudah habis,” ungkapnya.
Dalam satu hari, Asma dapat menjual lebih dari ratusan gelas Es Mamang Legend dan meraih omzet jutaan.
Hingga pukul 12.00 Es Mamang Legend sudah ludes terjual, meskipun begitu masih banyak masyarakat yang singgah dan ingin membeli es tersebut.
Cita rasa yang terus dipertahankan sejak tahun 1970 hingga sekarang oleh Sunari dan Asma membuat masyarakat nostalgia dan menikmati kelezatan Es Mamang Legend yang tak pernah berubah dari masa ke masa.


















