10 Makanan Tradisional Kaltim Terpopuler, Diburu Wisatawan!

Menu nasi kuning di beberapa daerah biasanya identik dengan hari-hari istimewa ataupun perayaan ritual daerah. Khususnya bagi masyarakat di Pulau Jawa. 

Tetapi beda di Kaltim, nasi kuning sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat di Kaltim. Setiap pagi hari, dipastikan banyak pedagang menu nasi kuning di sepanjang jalan dari kios, warung tradisional, rumah toko, hingga restoran di hotel berbintang. 

Makanan berat yang satu ini terbuat dari bahan dasar beras yang dimasak bersamaan dengan rempah dan santan. Sehingga menghasilkan rasa gurih dan wangi. Warna kuningnya sendiri diperoleh dari penempatan pewarna alami berupa kunyit.

Kuliner ini selalu didampingi beberapa jenis lauk dengan ciri khas bumbu merah, tempe goreng, tahu goreng, telur dadar, ayam goreng, serundeng, dan lainnya.

Agar makin lezat, pedagang juga menambahkan dengan menu ikan gabus dan taburan bawang merah. Harga menu nasi kuning kisaran Rp13 ribu hingga Rp20 ribu per porsi.

Dari namanya saja, dapat ditebak, olahan sayur ini berasal dari Suku Kutai yang merupakan penduduk asli Kaltim. Kombinasi bahan mentah yang ada di dalamnya berupa sayur asam kangkung, sayur asam ikan asin dan sayur asam khas Betawi.

Namun yang membuat menu ini sedikit berbeda, adalah pemberian kepala ikan gabus ke dalam sayuran tersebut. Itu adalah bahan wajib yang harus ada.

Cara mengolah dengan membelah kepala ikan menjadi dua bagian lalu dilumuri garam dan air jeruk nipis. Kemudian dimasukkan ke dalam kuah berbumbu tadi.

Makanan khas Kaltim ini memiliki nama yang unik berupa kata hangus di belakangnya. Bahan utama di dalamnya, salah satunya berupa daging sapi yang dimasak dengan bumbu kecap. Proses pematangan daging berlangsung cukup lama, hingga warnanya berubah kehitaman.

Tapi, tidak sampai mengurangi selera penikmat kuliner untuk mencobanya. Apalagi, rempah-rempah yang digunakan pada masakan ini sangat menggoda.

Ada pala, merica, bawang bombay dan sebagainya. Umumnya, makanan satu ini identik dijadikan kawan makan dari kuliner khas Kaltim lain bernama nasi bekepor.

Nasi jenis ini diolah dengan cara memadukan nasi liwet dengan minyak sayur, aneka bumbu rempah dan ikan asin. Proses memasaknya menggunakan alat khusus, yakni ketel. Beras bersama bumbu dimasak di dalamnya. Sebelum diangkat, beri ikan asin, kemangi, cabai dan jeruk nipis. Kalau bagian pinggirnya sudah berkerak, dapat diangkat.

Biasanya, nasi bekepor dihidangkan bersama daging masak bumi hangus atau sayur gangan asam kutai.

Olahan daging ayam tersebut cukup populer, khususnya di Kota Samarinda. Apabila dilihat sekilas, tampilannya tidak berbeda dengan masakan ayam lain di nusantara. Hanya daging ayam yang dibumbui dan dibakar. Tapi, begitu dicicipi akan terasa perbedaannya. Terutama dari bumbu merah yang digunakan, cita rasa lengkuas, jahe dan kemiri langsung menempel di lidah.

Apalagi, tekstur dagingnya lebih lembut dan gurih karena memakai ayam kampung. Mulanya, ayam cincane hanya disuguhkan pada berbagai acara khusus, seperti pernikahan, kelahiran dan upacara adat.

Namun, seiring berjalannya waktu, menu itu juga disediakan oleh restoran-restoran.

Menu makanan kuliner sate biasanya berbahan dasar daging ayam, kambing, dan sapi. Tetapi di Kaltim, justru menghidangkan menu sate cukup unik yakni daging payau atau rusa. Kebetulan pula, di Kaltim masih banyak dijumpai hewan rusa. 

Meskipun memang sekarang ini sudah cukup sulit menemukan sajian menu sate payau. 

Hal itu dikarenakan rusa merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh negara. Meski begitu, wisatawan bisa menjumpainya ketika ada festival atau acara adat yang diselenggarakan provinsi.

Menurut orang yang pernah mengonsumsi sate payau memiliki rasa manis dan gurih. Apalagi, daging rusa mempunyai tekstur yang lembut. Bakal terasa nikmat ketika bercampur dengan bumbu kecap. Cukup empuk yang mengalahkan daging sapi dan kambing.

Kaltim memiliki berbagai kuliner dengan bahan dasar ikan dan hasil sunagi. Salah satu makanan yang sesuai dengan ciri khas itu adalah gence ruan. Nama ruan diambil dari empat huruf terakhir bahan utama hidangan ini, yaitu ikan haruan atau lebih dikenal dengan ikan gabus.

Sementara gence merupakan nama bumbu spesial. Biasanya, ikan haruan digoreng kering atau dibakar setelah dilumuri garam. Bila sudah matang, dicampur dengan bumbu yang bercita rasa pedas dan manis. Terdiri atas cabai merah, bawang putih, bawang merah dan air asam jawa yang ditumis dan terjamin rasanya.

Hampir sama dengan gence ruan, makanan tersebut berbahan dasar ikan gabus. Tapi, tidak dibuat utuh, melainkan dijadikan mirip seperti abon. Meskipun demikian, dari segi rasa sangatlah berbeda. Begitu pula dengan proses pembuatannya. Sebab, pada rabo ruan, ikan gabus dikukus hingga setengah matang, lalu disuwir-suwir.

Kemudian dicampur bersama bumbu-bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, gula merah, ketumbar dan garam. Sesudah itu, dimasak bersama santan dengan api kecil. Sangat pas untuk dijadikan lauk makan siang.

Dari bentuknya sudah bisa ditebak bahwa kuliner ini sejenis dengan bakso. Tapi, yang membuatnya lain adalah gangan manok diolah dengan bahan daging ayam. Setelah digiling, daging ayam dicampur dengan semua bahan dan dibentuk menjadi bulatan-bulatan. Kemudian dimasukkan ke dalam air kaldu, tunggu hingga matang.

Ketika dicoba akan terasa gurihnya daging ayam. Teksturnya yang lebih lembut dari daging sapi membuatnya mudah dikunyah. Kuahnya yang kental pun demikian, rasa kaldunya begitu kuat.

Sebagai pelengkap, makanan tersebut diberi potongan ayam, irisan bayam dan oyong.

Pada umumnya, olahan berbagai bahan makanan hingga menjadi pepes, berbahan dasar daging ayam atau ikan. Namun berbeda dengan pepes di Kaltim yang memilih menggunakan kepiting. Biasanya, yang dipilih adalah kepiting soka. Untuk menghadirkan rasa yang sedap, bahan utama dibumbui cabai rawit, cabai merah, serai, kemangi dan beraneka rempah lainnya sebelum dibungkus dengan daun pisang.

Sesudah itu, pepes kepiting dikukus hingga matang dan untuk menciptakan aroma yang mengundang selera, makanan itu dibakar di atas bara api. Meskipun menggunakan beragam rempah, tapi saat masuk ke mulut yang dominan adalah rasa pedasnya.

Jadi sangat cocok bagi sobat yang punya selera dengan rasa yang tajam.

Kalian yang sedang berkunjung ke Kaltim, jangan lupa dicicipi 10 rekomendasi menu tradisional tersebut yah. Super!