Keunikan Katak Tomat, Amfibi Endemik yang Menarik dari Madagaskar

Samarinda, IDN Times - Katak tomat, yang secara global lebih dikenal dengan nama tomato frog, adalah salah satu hewan yang sungguh unik. Dinamai demikian karena warna tubuhnya menyerupai tomat, dengan warna oranye kemerahan yang mencolok.
Hewan amfibi ini memiliki nama latin dyscophus antongilii. Ingin tahu lebih banyak fakta menarik tentangnya? Yuk, simak ulasan berikut ini.
1. Katak tomat memiliki warna oranye kemerahan yang terang dan menyala

Seperti namanya, katak tomat dikenal karena warna oranye kemerahannya yang mencolok. Namun, yang menarik adalah bahwa warna tersebut umumnya merujuk kepada betina. Warna pada jantan cenderung lebih gelap dan cokelat kusam, seringkali dengan bintik-bintik hitam di bagian tenggorokan.
Selain itu, ukuran tubuh betina katak tomat biasanya lebih besar daripada jantan. Betina biasanya memiliki panjang sekitar 4 inci sementara jantan hanya sekitar 2,5 inci. Warna cerah yang dimiliki oleh katak ini sebenarnya berfungsi sebagai salah satu bentuk penanda bagi hewan di sekitarnya dan juga sebagai cara untuk menghindari predator seperti ular karena racun yang terdapat di tubuhnya.
2. Hewan endemik timur laut Madagaskar

Habitat katak tomat terutama tersebar di wilayah timur laut Madagaskar. Mereka biasanya menghuni hutan hujan tropis dan semak belukar. Namun, mereka juga termasuk hewan yang dapat dengan mudah beradaptasi di lingkungan perkotaan.
Kemampuan adaptasi ini membuat mereka sering ditemukan di luar habitat alaminya. Mereka dapat ditemui di kawasan vegetasi sekunder hingga daerah perkotaan. Meskipun demikian, penemuan mereka di luar habitat alaminya juga menjadi indikasi menyusutnya habitat alami di hutan, yang pada gilirannya dapat mengurangi harapan hidup mereka.
3. Katak tomat punya alat perlindungan diri yang unik

Warna oranye kemerahan yang dimiliki katak tomat tak hanya indah, tetapi juga memiliki fungsi tersendiri. Hal tersebut berguna baginya untuk terhindar dari serangan predator seperti ular. Pada tubuhnya terdapat racun yang bisa membuat hewan lain kesakitan.
Jika sudah terancam, katak tomat bisa mengeluarkan cairan berupa zat berwarna putih yang berfungsi sebagai perekat. Cairan tersebut terbentuk dari dalam kulitnya sehingga bisa menyebabkan lengket bagi predator sebelum racun dikeluarkan. Selain itu, zat tersebut juga bisa menyebabkan alergi pada manusia yang memiliki kulit sensitif.
4. Amfibi pemakan serangga kecil dan punya diet yang unik

Makanan utama bagi katak tomat adalah hewan kecil dan serangga, yang mereka biasanya cari di sekitar tempat tinggal mereka. Pola makan ini tergantung pada di mana mereka berada, apakah di darat atau di air.
Ketika berada di darat, katak tomat biasanya memakan hewan seperti jangkrik dan cacing. Sementara itu, ketika berada di air, mereka lebih cenderung memakan ikan kecil. Pola makan katak tomat terbilang unik karena mereka dapat menerapkan pola diet yang moderat meskipun memiliki tubuh yang cukup besar.
5. Sering dijadikan peliharaan sebab menarik dan cantik

Berkat warna yang unik, katak tomat sering menjadi pilihan sebagai hewan peliharaan. Penangkaran katak ini memungkinkan perkembangbiakan yang berhasil. Banyak kolektor hewan yang tertarik memelihara katak tomat karena perawatannya yang mudah dan kemampuannya beradaptasi dengan baik.
Namun, populasi katak tomat dilaporkan mengalami penurunan karena banyaknya yang diambil sebagai hewan peliharaan. Meskipun dilakukan penangkaran, hal ini tidak sepenuhnya mencegah penurunan populasi. Sistem reproduksi katak tomat melibatkan peneluran telur yang menetas di air. Setelah menetas, mereka akan berubah menjadi kecebong dan mengalami metamorfosis selama sekitar satu bulan.
Keunikan katak tomat, mulai dari warnanya yang cerah hingga bentuk tubuhnya yang gemuk, membuatnya menjadi hewan yang menarik. Apakah menurutmu ada fakta paling menarik tentang mereka?