Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lanjut S2 atau Kerja? Jangan Sampai Menyesal, Ini 5 Pertimbangannya

ilustrasi kuliah S2 (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi kuliah S2 (pexels.com/Yan Krukau)

Samarinda, IDN Times - Kehidupan setelah lulus S1 ternyata nggak seindah yang dibayangkan. Dilema antara lanjut S2 atau langsung kerja sering kali bikin fresh graduate galau. Kalau kamu lagi ada di fase ini, tenang aja—artikel ini bakal relate banget sama situasi kamu!

Sebelum buru-buru daftar S2, penting banget untuk punya alasan yang kuat. Jangan sampai keputusan ini justru berujung penyesalan di kemudian hari. Nah, biar nggak salah langkah, yuk simak 5 alasan keliru yang sebaiknya kamu pertimbangkan sebelum lanjut S2!

1.Menghindari pertanyaan "kapan nikah?"

ilustrasi wanita memegang bucket bunga (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi wanita memegang bucket bunga (pixabay.com/StockSnap)

Siapa yang sering kena pertanyaan ini di setiap acara keluarga? Kadang, saking capeknya ditanya terus, ada yang memilih lanjut S2 sebagai “jalan ninja” biar nggak kena tekanan sosial. Tapi, kuliah S2 itu bukan solusi instan. Justru, beban akademis yang lebih berat bisa bikin kamu makin stres. Jadi, jangan jadikan S2 sebagai pelarian, ya!

2.Pelarian karena belum mendapatkan pekerjaan

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Resume Genius)
ilustrasi interview kerja (pexels.com/Resume Genius)

Cari kerja zaman sekarang emang susah, apalagi buat fresh graduate yang sering dihadapkan dengan syarat kerja “spek dewa”. Akhirnya, banyak yang berpikir kalau lanjut S2 adalah cara terbaik biar tetap produktif. Padahal, tanpa perencanaan yang matang, setelah lulus S2 kamu tetap bisa kesulitan cari kerja karena minim pengalaman. Jangan sampai ujung-ujungnya malah makin frustrasi karena ekspektasi nggak sesuai realita!

3.FOMO atau sekadar ikut-ikutan tanpa tujuan yang jelas

ilustrasi sedang browsing (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi sedang browsing (pixabay.com/StockSnap)

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) juga sering jadi alasan orang buru-buru lanjut kuliah. Lihat teman-teman daftar S2 di kampus impian, tiba-tiba jadi kepengen ikut. Tapi, coba tanya ke diri sendiri: Apakah ini benar-benar yang kamu butuhkan? Jangan sampai S2 cuma jadi ajang ikut-ikutan tanpa tujuan jelas. Ingat, investasi waktu dan biaya buat kuliah S2 itu nggak sedikit!

4.Terpengaruh tekanan sosial atau keluarga

ilustrasi pria dan wanita berdiskusi (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi pria dan wanita berdiskusi (pexels.com/Timur Weber)

Kuliah S2 itu beda banget sama S1. Materinya lebih banyak diskusi soal real case di dunia kerja, bukan sekadar teori. Kalau kamu belum pernah kerja, bisa jadi kamu bakal kesulitan memahami materi dan berkontribusi dalam diskusi kelas. Banyak yang akhirnya merasa nggak maksimal saat kuliah karena kurang pengalaman.

5.Menganggap S2 itu lebih menyenangkan daripada S1

ilustrasi mahasiswa duduk di kelas (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi mahasiswa duduk di kelas (pexels.com/Yan Krukau)

Tekanan dari keluarga sering kali bikin seseorang merasa wajib lanjut S2, meski sebenarnya nggak terlalu minat. Akibatnya, jurusan yang dipilih bisa jadi nggak sesuai passion atau rencana karier. Bukannya memperluas peluang, S2 malah bisa menghambat perkembangan diri kalau nggak sesuai dengan jalur karier yang diinginkan.

 Banyak orang yang akhirnya menyesal buru-buru lanjut S2 karena beban akademik yang lebih berat, biaya yang mahal, atau rasa jenuh belajar. Selain itu, tekanan akademik bisa bikin keseimbangan hidup terganggu dan menambah stres.

Kesimpulannya, semua kembali ke rencana karier kamu ke depan. Lanjut S2 atau kerja, nggak ada yang salah atau benar-yang penting, keputusan ini harus sesuai dengan tujuanmu. Jadi, udah yakin mau lanjut S2 atau masih mau pikir-pikir lagi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us