Bontang Catatkan Realisasi Investasi Rp2, 7 Triliun pada 2024

Bontang, IDN Times - Kota Bontang kembali mencatatkan realisasi investasi yang menggembirakan sepanjang 2024 kemarin. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang. Sepanjang 2024, total investasi yang masuk ke Kota Taman mencapai Rp2,7 triliun.
Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan, realisasi investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang kondusif di Kota Bontang.
"Peningkatan investasi ini menjadi bukti nyata bahwa Bontang semakin menarik sebagai destinasi investasi. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 12,97 persen dibandingkan dengan tahun 2023,” terang dia, Senin (3/3/2025).
1. PMDN mendominasi investasi

Aspiannur menerangkan, kontribusi terbesar dalam realisasi investasi tahun 2024 berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang mencapai Rp2,5 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp139 miliar.
Angka tersebut, dijelaskan Aspiannur menunjukkan dominasi investor dalam negeri dalam perkembangan ekonomi di Kota Bontang.
Adapun kawasan Bontang Utara masih menjadi tujuan utama investasi di Kota Bontang. Tercatat serapan investasi di kawasan Bontang Utara sepanjang 2024 kemarin mencapai Rp2, 39 triliun atau setara dengan 88,23 persen dari total investasi.
Kecamatan Bontang Selatan menyusul dengan nilai investasi sebesar Rp317 miliar atau 11 persen. Kemudian disusul Kecamatan Bontang Barat mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp1,36 miliar atau sekitar 0,05 persen dari total investasi.
2. Serap ratusan tenaga kerja

Aspiannur menambahkan, selain berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi di Kota Bontang juga berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja. Ia mencatat, sepanjang tahun 2024, investasi yang masuk telah menyerap sebanyak 512 tenaga kerja.
Dari jumlah tersebut, investasi PMDN menyerap 475 tenaga kerja, sedangkan investasi PMA menyerap 37 tenaga kerja.
“Kami sangat mengapresiasi adanya investasi yang tidak hanya meningkatkan perekonomian, tetapi juga membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi masyarakat lokal. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Bontang sebagai kota yang maju dan inklusif,” sambungnya.
3. Lima sektor primadona PMDN

Aspiannur meneruskan, ada lima sektor utama yang mendominasi PMDN di Bontang yaitu, industri kimia dasar, barang mimia, dan farmasi Rp2,1 triliun, usaha jasa lainnya Rp140 miliar, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp77,6 miliar.
Kemudian, perdagangan dan reparasi Rp49,5 miliar, konstruksi Rp44,4 miliar.
Keberhasilan sektor industri kimia dasar yang mendominasi realisasi investasi PMDN menunjukkan bahwa Bontang masih menjadi pusat industri kimia dan petrokimia di Kaltim.
4. Investasi PMA tumbuh signifikan

Selain PMDN, investasi PMA di Bontang pada 2024 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan lima sektor utama yang berkontribusi besar.
Adapun sektor tersebut adalah industri lainnya Rp96,2 miliar, industri makanan Rp35 miliar, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi Rp6,4 miliar. Lali perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp782 juta, serta hotel dan restoran Rp647 juta.
Aspiannur menjelaskan, peningkatan investasi di sektor industri makanan serta perumahan dan kawasan industri menunjukkan adanya pergeseran tren investasi yang semakin beragam di Kota Bontang.
Pemerintah Kota Bontang melalui DPMPTSP akan terus mendorong kemudahan perizinan untuk mendorong pertumbuhan investasi di Kota Bontang. Selain itu, peningkatan infrastruktur juga akan dikebut guna menarik lebih banyak investasi.
Sebagai kota industri yang terus berkembang, Bontang diharapkan dapat mempertahankan tren positif dalam pertumbuhan investasi serta meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem investasi yang lebih kompetitif dan berkelanjutan,” pungkas Aspiannur.